Lee Min Hoo, seorang jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta distrik Seoul, mengalami kejadian tidak terduga setelah kecelakaan di jalan raya dan mengakibatkan kematian seorang pemuda.
Kehidupannya dan kisah cintanya mulai drastis berubah set...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Venue Bar, sebuah cafe bar tergolong elite dan high class biasanya dikunjungi oleh pengusaha, bangsawan dan artis ibukota. Tempat yang tidak terlalu berisik dan tidak memiliki wanita malam seperti cafe bar kebanyakan yang menjajakan kenikmatan sesaat.
Kim So Hyun, selepas konferensi pers dengan para awak media di depan lobby DM Entertainment ia memilih singgah di the Venue Bar sekedar melepas penat dengan menikmati secangkir red wine dengan alkohol dosis rendah. The Venue Bar juga memiliki hiburan musik yang sering mengundang grup band underground (sebutan bagi seniman musik yang belum terkenal), cukup untuk melepas suntuk setelah kesibukan sehari bekerja.
Ini bukan pertama kalinya bagi Kim So Hyun mendatangi Venue Bar, bisa dikatakan sudah terlalu sering dan itu ia lakukan ketika bersama dengan kekasihnya, mendiang Park Hae Jin.
Bahkan ia masih duduk di kursi yang sama seperti dulu, di depan meja barista. Spot favorit baginya dan Hae Jin. Seolah bisa membaca suasana hatinya, lagu berthema tentang perpisahan tanpa sengaja dibawa oleh grup band yang berada di atas podium.
Credit : Sarah Mclachlan I will remember you, Will you remember me?
Don't let you life pass your by Weep not for the memories
Air mata itu tak kuasa ia tahan, Kim So Hyun menundukkan wajahnya menyembunyikan tetesan liquid bening dari sudut matanya. Ternyata berpura pura tegar itu tidaklah mudah, meski kemarin ia mengatakan sudah lebih baik tapi nyatanya rasa sakit itu belum seutuhnya sirna dari hatinya.
"Chagiya, wae?" Park Hae Jin menggenggam tangan Kim So Hyun di atas meja.
Kim So Hyun mendongakkan kepalanya, kedua matanya telah membengkak, hampir sejam ia menangis karena suatu hal.
"Mian, aku baru datang menemuimu. Aku sudah mendengar semuanya, tentang rumor yang beredar di luar, gwaenchana....semua itu akan berlalu. Aku akan selalu ada di sisimu" Park Hae Jin tersenyum hangat ke arah kekasihnya.
Ibu jemarinya bergerak menghapus air mata di pipi Kim So Hyun.
"Hiks...." Kim So Hyun terisak perlahan.
"Mengapa kau pergi secepat ini, oppa? Bagaimana aku bisa bertahan tanpa dirimu" Kim So Hyun bermonolog
"Aigoo melelahkan sekali. Aku belum terbiasa dengan tubuh ini, apa ia ada uang yang cukup?"
Kim So Hyun mendengar suara seorang pria mendekati tempat duduknya, ia menyeka air matanya terburu buru dan menoleh ke samping, tempat duduk yang biasa digunakan oleh Hae Jin oppa di isi oleh orang lain yang.... sepertinya ia kenal?