Episode 9

129 30 9
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀








Pukul 23.00 kst

Shin Hye menunggu di depan gedung apartemen Lee Min Hoo, seharian ini ia letih badan dan pikiran dengan semua kejadian yang menimpa keluarganya secara beruntun, ayahnya masih belum sadar dari koma dan kantor pengacara untuk sementara ditutup olehnya agar tidak terjadi lagi peristiwa yang sama. Setelah berbincang cukup lama dengan Sang Beom di restoran, ia memilih untuk mengunjungi apartemen kekasihnya, tetapi belum ada tanda bahwa kekasihnya sudah kembali, Shin Hye memutuskan untuk menunggu di lobby depan saja.

Lee Young Kwang, sahabat Lee Min Hoo di kantor juga menerangkan bahwa kekasihnya Shin Hye itu telah meninggalkan kantor sejak siang dan belum kembali, Shin Hye jadi bertanya-tanya dimana gerangan kekasihnya seharian ini, bahkan jadwal untuk pemeriksaan kesehatan di psikolog juga tertunda lagi.

Shin Hye telah berusaha menghubungi nomor kekasihnya tetapi tidak ada jawaban sama sekali, terakhir nomor Lee Min Hoo mendadak tidak aktif. Shin Hye tentu saja cemas.

Sebuah mobil mewah jenis sedan mini memasuki pelataran depan gedung, seorang wanita yang merupakan pengemudi kendaraan keluar dengan tergesa gesa dan membuka daun pintu lainnya, menuntun seorang pria yang dalam keadaan setengah mabuk. Pria itu adalah Lee Min Hoo bersama dengan....

Shin Hye terkejut dan segera menghampiri mereka.

"K-kalian...?"

"Ohh??" Wanita yang menopang lengan Lee Min Hoo itu adalah Kim So Hyun, tapi segera ia tutup rapat bucket hatnya kebawah agar tidak diketahui orang lain.

"Ini..." Kim So Hyun menyerahkan Lee Min Hoo pada Shin Hye dan langsung berjalan cepat kembali ke dalam mobil demi menjaga imagenya sebagai artis ternama. Ia melakukan kendaraannya meninggalkan gedung apartemen.

"Hati hati dijalan sayangku....hehehe" seru Lee Min Hoo melambaikan tangannya pada kendaraan Kim So Hyun yang sudah menjauh dari pandangan.

Shin Hye berusaha menahan diri meski ribuan pertanyaan dan rasa cemburu menghampiri benaknya. Ia menuntun Lee Min Hoo agar segera masuk ke dalam gedung dan menuju pintu lift.

Lee Min Hoo melirik ke arah Shin Hye sesekali cegukan.

"Hei nona, aku tak tahu siapa anda tapi mengapa anda baik sekali mengantarku yaa, astaga dewa sungguh baik memberiku gadis gadis cantik...hehehee" ucap Lee Min Hoo terkekeh puas.

Shin Hye menekan tombol closed di dalam lift dan menekan tombol lantai atas, ia membiarkan Lee Min Hoo meracau hingga mereka sampai di lantai atas dan masuk ke dalam kamar.

Lee Min Hoo memberontak dan melepaskan diri dari rangkulan Shin Hye, ia menunjuk wajah Shin Hye dengan jemarinya.

"Kau-- aku sedang bertanya tadi. Siapa kau dan mengapa kau melakukannya, tapi kau lumayan cantik juga..." Jemarinya ia daratkan di wajah Shin Hye dan mulai membelai kulit mulus tersebut.

"Oppa, ini aku kekasihmu. Kau tidak pernah melupakanku meski sedang mabuk, ada apa denganmu hari ini? Dan mengapa kau bersama wanita itu lagi?!" Tanya Shin Hye meledakkan isi hatinya.

"Ohh kekasihku?? Yang benar saja, aku tahu aku sangat tampan tapi apa semudah itu kau ingin menjadi milikku nona?? Aahh, bagaimana kalau begini saja" Lee Min Hoo memeluk erat pinggang Shin Hye dan bermain di jenjang leher Shin Hye.

Shin Hye tidak menyukai perlakuan kekasihnya ini meski mereka saling cinta, kekasihnya sedang mabuk dan tidak sadar sama sekali.

"Le-- pas...oppa...a-ku tak suka" Shin Hye berusaha memberontak, dengan mendorong dada bidang Lee Min Hoo dengan tangannya

D.I.D (Dissociative Identity Disorder) ((The end))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang