Episode 6

123 31 13
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀










Kantor Notaris

Dong Hwan berjalan mondar-mandir di ruang lobby menunggu kedatangan Shin Hye, ia tidak bisa bersikap tenang sejak menerima surat ancaman dari group Tae Min tempoh hari.

Pintu utama terbuka dan sosok yang ia tunggu telah tiba.

"Abeoji? " Tegur Shin Hye sedikit kaget melihat ayahnya di ruang lobby.

"Kita harus bicara di ruangan, cepatlah"

Shin Hye mengikuti langkah ayahnya untuk masuk ke ruang kerja beliau, ada apa ini? Pikirnya. Ekspresi wajah ayahnya terlihat tegang dan seperti memikirkan hal yang berat.

"Ada apa ini abeoji? Ada masalahkah?" Tanya Shin Hye seraya duduk menghadap meja kerja.

Dong Hwan membuka laci meja dan mengambil surat ancaman tersebut, ia menyodorkan kepada Shin Hye.

"Pikirkan sekali lagi, group Tae Min bukan sembarang orang. Mereka punya kuasa yang cukup besar di dunia politik maupun hukum" ujar Dong Hwan.

Shin Hye tersenyum kecil setelah membaca isi surat tersebut.

"Justru ini menarik, abeoji. Mereka telah membuka kartu merah sendiri yang membuktikan jika ada yang tidak beres di dalam keluarga itu. Aku semakin yakin jika laporan mantan istrinya itu benar, aku tidak akan mundur dari kasus ini" ujar Shin Hye tegas, ia menatap sang ayah dengan yakin.

"Shin-ah, tapi abeoji memikirkan keselamatanmu. Abeoji tidak memikirkan bisnis ini, tapi hanya keselamatanmu, bagaimana kalau mereka berbuat yang buruk padamu di luar sana? Ayolah nak, dengarkan ayahmu ini." Dong Hwan semakin cemas

"Aku minta maaf, abeoji. Aku tidak akan mundur sampai keadilan berdiri tegak." Shin Hye beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruang kerja sang ayah, membawa surat ancaman group Tae Min yang akan digunakan sebagai barang bukti di pengadilan nanti.

Dong Hwan memijat keningnya lelah, seharusnya ia paham jika Shin Hye itu typikal keras kepala jika menyangkut tentang kebenaran (keadilan).

"Aku tidak bisa tenang. Minho...yaa" Ia meraih telepon genggamnya dan menghubungi nomor seseorang.

Skip

Shin Hye mengambil berkas di laci nakas ruang kerjanya, ia akan mulai penyelidikan langsung hari ini mengenai group Tae Min. Ia berjalan meninggalkan ruang kerja dan menitipkan pesan pada staff jika ia akan keluar sejenak.

Ia menaiki mobil pribadinya, tujuannya adalah apartemen seseorang.

Setibanya.

Ia bertanya pada bagian resepsionis tentang pemilik kamar nomor ***

"Tuan Sang Beom tidak di tempat, ia biasanya ke kantor"

"Oh begitu?" Shin Hye berpikir sejenak, ia ingat sesuatu jika beberapa hari lalu Sang Beom pernah menelpon nomornya (perihal biaya ganti rugi bagian belakang mobilnya yang lecet)

"Halo....ini aku"

"A-ahh, si cantik yang kemarin malam sudah susah payah mengantarku pulang dalam keadaan mabuk? Ada apa manis"

Shin Hye merasa geli dengan godaan Sang Beom, dasar Playboy. Pikir Shin Hye.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, penting. Bisakah kita bertemu hari ini? Terserah kapan jika kau ada waktu senggang, aku akan menunggu"

"Astaga, kau pasti rindu padaku bukan? Baiklah, sekarang saja kalau ingin bertemu. Aku punya banyak waktu untukmu, temui aku di Gedung S.J Group"

D.I.D (Dissociative Identity Disorder) ((The end))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang