Warning typo bertebaran 👀👀👀
Berjalan di tengah keramaian kota seraya memperhatikan sekitarnya, suara percakapan orang orang yang lalu lalang di dekatnya, deru mesin kendaraan melintas bagai mesin waktu yang terus bergerak, di atas sana langit juga tampak cerah memancarkan sinar mentari yang menyengat pori pori kulit setiap makhluk hidup. Ia terus berjalan seolah baru saja keluar dari sebuah kurungan, tersenyum lepas dengan sorot mata berbinar bahagia. Sesekali ia memainkan sebelah matanya jika melewati seorang gadis cantik dan sexy, tak segan membunyikan siulan menggoda dari bibir tampannya.
Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku long coat yang ia kenakan, tak jauh dari arah depan sekelompok anak sekolah berjalan sambil menghisap sebatang nikotin. Begitu jarak mereka terasa dekat, ia merampas benda itu dari saku kemeja salah satu diantara kerumunan pelajar, dan tentu saja tindakannya yang sesuka hati mengundang kemarahan tapi ia sekejap merubah ekspresi wajahnya, menatap tajam ke arah kelompok pelajar dan menggerakkan rahang mulutnya hingga berbunyi.
"Wae? Kalian keberatan?! Belajarlah dengan benar daripada mencoba menjadi seorang berandal." Ucapnya dengan tegas, aura dominan yang kuat menguar dari tubuhnya, membuat sekelompok pelajar itu bergidik ngeri dan memilih mundur.
Ia kembali berjalan dan kali ini sembari menghisap sebatang nikotin yang ia rampas. Meminta pemantik api dari orang lain yang ia temukan, menghisapnya lalu menghembuskan kepulan asap itu ke udara.
Netranya tertuju pada sekelompok pemuda dengan memakai sepeda motor sport mewah di tepi jalan, ia bisa membaca keadaan sudah pasti mereka adalah sekelompok anak jalanan yang suka melakukan balap liar dan bertaruh dengan uang yang cukup besar. Seringai tajam membentuk di sudut bibirnya, ia tanpa ragu menghampiri anak jalanan itu.
"Berapa taruhannya?!" Tanyanya santai, membuat yang lainnya menatap ke arahnya.
"Yaakk, kau ini siapa? Kau bukan dari kelompok kami" ucap salah satu dari mereka
"Aku ingin ikut, itu sebabnya aku bertanya berapa hadiah yang akan di dapatkan sang pemenang"
"Kami bertaruh setiap orang sebesar 100 ribu won, dan uang yang terkumpul jika anda juga bergabung menjadi satu juta won." Ucap yang lainnya
"Kalau begitu aku ikut..." Ia merampas salah satu helm milik orang yang ada di dekatnya, dan meminta kunci motor juga.
"Berikan dulu uang taruhan anda" desak seseorang
"Untuk apa? Jika aku akan menjadi seorang pemenang. Berikan padaku 900 ribu won saja jika aku memenangkan balapan liar ini"
"Cuihh sombong sekali.."
"Kita terima saja, kalau ia kalah akan kita hajar bersama sama " seru yang lainnya
Skip
Tidak butuh waktu lama, 10 peserta balap liar memasuki arena start, salah satunya adalah ia. Siapa lagi kalau bukan Lee Min Hoo....ia masih dalam pengaruh kepribadiannya yang lain.
"3......2.......1 let's go" ucap seorang pengadil di tengah arena, menaikkan bendera lambang kelompok mereka dan meniupkan peluit.
Pertandingan balap liar dimulai.
Di sisi jalan lain....
"Oppa..... Minho oppa....!!" Shin Hye baru saja sampai di tempat tersebut dan ia berteriak sekuat tenaga memanggil kekasihnya yang telah menghilangkan secepat udara mengendarai kendaraan bermotor.
" Hahh...hahhh....aigoo aku capek sekali, heufhht" Shin Hye ngos-ngosan dan ia berhenti sejenak di depan toko. Mengatur deru nafasnya, ia kelelahan mengejar langkah Lee Min Hoo sejak keluar dari gedung rumah sakit sebelumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/293340705-288-k319500.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D.I.D (Dissociative Identity Disorder) ((The end))
Fiksi UmumLee Min Hoo, seorang jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta distrik Seoul, mengalami kejadian tidak terduga setelah kecelakaan di jalan raya dan mengakibatkan kematian seorang pemuda. Kehidupannya dan kisah cintanya mulai drastis berubah set...