10 • long way home

726 93 4
                                    

12:18


Jaemin minta gue yang nyetir. Maka, gue mengiyakan. Dia sibuk makan Chicken Wing yang tadi sempat kami beli di Pizza Hut, sesekali nawarin gue, tapi gue menolak.

"Gue pegangin ayamnya," kata Jaemin sambil menjulurkan Chicken Wing itu ke gue.

Gue menggeleng. "Ngga mau. Lo aja yang makan."

"Tapi lo belom makan siang."

"Kenyang."

Jaemin menghela napas, dia akhirnya meletakkan ayam itu lagi di tempatnya, menutupnya, dan naro itu di jok belakang.

Lalu Jaemin sibuk sama handphone-nya lagi. Sedangkan gue berusaha konsentrasi sama jalanan tol Cipali.

"I wanna get lost and
drive forever with you
talking about nothing
whatever, baby," nyanyi Jaemin tiba-tiba.

Dasar si sampah.

"Gini deh, Win. We should make things clear," kata Jaemin lagi.

"Apaan sih?"

"Yang tadi lo bilang pas di lampu merah Cirebon."

"Oh," kata gue sinis. "Ga penting."

"Gue cuma mau tau yang sebenernya."

"Buat apa sih? Toh juga bentar lagi lo jadian sama Karina, Jem. Semuanya bakal jadi ga penting lagi setelah itu."

"Ngga, anjir," kata Jaemin sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. "Gue perlu tau."

Gue tetep ngga mau jawab. "Lo ngga perlu tau. Bentar lagi lo mau nembak Karina, kan? Yang tadi di telepon itu."

Di luar dugaan gue, Jaemin malah ketawa.

Idih si bangsat.

"Kok ketawa sih?"

"Lo ngga tau tadi gue sama Karina ngomongin apa."

Gue menaikkan sebelah alis.

"Tadi, gue nge-line dia, bilang kalo gue udah ngga bisa lanjutin semuanya. Terus dia nelepon, minta penjelasan."

Bumi gonjang-ganjing. Seluruh petugas Jasamarga tiba-tiba konvoi di belakang kami, lalu menyalami tangan gue.

Ngga. Itu bohongan.

"Udah jelas, Win?"

"Kok lo nyebelin sih tiba-tiba ngomong gitu? Itu nyakitin Karina dong namanya,"

"Kalo gue ngelanjutin malah yang ada, gue dan dia sama-sama sakit."

"Sok bijak lo, su."

"Setan. Gue serius," katanya sambil ngelempar kotak tisu ke gue.

"Pake otak dong, anjir! Gue lagi nyetir. Lo mau kita nabrak?!"

"Sori sori."

Gue mendengus kesal. "Lain kali kalo mau apa-apa tuh dipikir dulu."

"Gue tadi mikir, Win," kata Jaemin serius.

"Mikir apa?"

"Buat apa maksain hubungan sama orang yang baru gue kenal dua bulan, sedangkan gue punya orang yang udah gue kenal sebelas tahun, yang selalu ada buat gue?"


come closer • jaemin x winterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang