Gue jadi bingung harus gimana. Fuck! Gue masih rebahn di kamar Alvaro. Ternyata baru jam 11 pagi waktu gue bangun. Alvaro pun masih tidur pulas disamping gue. Kenapa gue bisa mimpi kayak gitu? Semuanya terasa begitu nyata yang membuat gue gak tau harus bagaimana jika bertemu JJ atau pun Alsey. Gue masih dengan bra dan celana dalam gue. Ya Tuhan bahkan makeout gue sama Alvaro juga terasa sangat nyata sampai celana dalam gue basah.
Gue mendekatkan diri ke Alvaro. Tangan Alvaro dengan refleks memeluk tubuh gue. Dia bahkan tidak membuka mata. Gue mencari posisi yang nyaman dalam pelukannya dan mencoba menutup mata lagi. Bayangan wajah Alsey dan JJ yang berubah seperti wajah Killer Croc. Gue semakin memeluk Alvaro ketika membayangkan hal itu lagi.
"Kenapa sih?" ucap Alvaro dengan suara malas bangun tidurnya.
"Gue bayangin wajah Alsey sama JJ di mimpi gue tadi jadi takut sendiri."
Alvaro memeluk gue dan meletakkan dagunya di pundak gue lalu mencium leher gue.
"Udah gausah dipikirin terus. Semakin lo pikirin semakin banyak presentasi kemungkinan mereka muncul lagi di mimpi lo."
"Gue tau. Menurut lo gue harus gimana?"
"Eum I think you better sleep. Or you want to play?"
Gue memutar bola mata. "You really bad at advising."
Ia tertawa dengan suara beratnya. Fuck! Alvaro jangan ketawa kayak gitu, gue suka sama lo gimana?
Ya, disaat seperti ini Alvaro memang tipe yang sangat cocok untuk diharapkan. Bagi gue dia adalah sahabat terbaik gue. Abang gue. Seperti yang dia bilang. Meski ia bilang seperti itu hanya dalam mimpi.
"Bangun yuk, anterin gue ke salon."
"Ogah! Berangat aja sendiri."
Gue memutar bola mata, kalau Alvaro yang ini adalah tipe yang sangat ingin gue hindari. Does he have bipolar? He can be so mature and then a jerk afterwards.
"Fuck you!"
"Yeah, fuck me!"
Ia mendekatkan kepalanya dan mencium gue. Hanya saling menempelkan bibir yang membuat gue geregetan hingga akhirnya gue gigit bibir Alvaro dan menekan tengkuk kepalanya semakin memperdalam ciuman kami. Bahkan sekarang tangan Alvaro sudah berada di payudara gue. Meremasnya dan membuat gue melenguh.
"Stop."
Alvaro tetap meremas payudara guedan semakin mengencang.
"Alvaro stop."
Ia tak mendengarkan gue hingga gue mendorong dadanya dan melepaskan ciuman kami sesungguhnya.
"I said stop! What's wrong with you!"
"What's wrong with me? What's wrong with you! I was just trying to make you forget your stupid dream!"
"Stupid dream?"
"Yea tell me do you still want JJ in anyway possible?"
Kenapa jadi gue yang salah?"
"Kayaknya itu urusan gue. Kita cuma temen Alvaro. Lo harus ingat itu. Lo gak punya hak buat ngatur gue deket sama siapa jauh sama siapa. Itu keputusan gue!"
"I know, and you have the right. Gue cuma mikir apa yang udah JJ lakuin ke lo sampe setelah pipi lo kayak gitu lo masih ngarepin dia."
"Probably he has something that you don't. Gue kayaknya harus pulang."
Gue berdiri dan mengambil ponsel. Orangtua gue Whatsapp gue kalo udah mau takeoff. Jadi kayaknya udah aman kalau gue pulang ke rumah. Dengan segera gue mengambil baju gue dan berjalan keluar dari kamar Alvaro. Gue menggunakan sepatu dan akhirnya keluar dari unit apartemen Alvaro.
Sambil berjalan gue memesan Gojek. Setelah sampai lobi gue duduk di sofa yang ada disana sambil menunggu gojek gue datang. Alsey menelepon gue. Tapi gue tolak. Gue lagi gak mau bicara sama dia. Well, I promise JJ to not come near her again.
Gojek gue akhirnya datang. Gue berjalan keluar lobi.
"Sesuai alamat ya mba?" ucap bapak gojek itu sambil memberikan gue helm.
"Iya pak."
Gue naik motor itu dan bapaknya mengendarainya menuju rumah gue. Gue benar-benar gak tau harus ngapain lagi. Sekarang masih jam 12 siang. Sesampainya di rumah gue berjalan menuju dapur dan mengambil minum air dingin yang ada di kulkas. Gue membawanya ke kamar gue. Meletakkannya di meja belajar gue.
Gue berjalan menuju lemari dan mengambil baju ganti. Gue mengambil kaos oversize yang gue punya. Well, sebenarnya itu kaos Alvaro yang gak gue balikin. Setelah selesai gue merebakan diri di kasur. Gue gak capek sih. Cuma males saja seharian ini. Kayaknya lebih baik gue di dalam kamar aja sampai pagi.
Gue membuka HP gue. Ada notifikasi DM di Instagram gue. Gue membukanya.
Hii, missing you.
Okay as promised, gue bakal update setiap jumat sama minggu ya guys ya, TANDAIN PLIS KALO GUE LUPA SPAM😂 thx buat yg udah balas✨ dan gue belum bisa nulis buat yang baca di karyakarsa maaf ya, lagi hectic banget kerjaan gue dobel-dobel sumpah. Tagihan gue dimana-mana🥹 #curhat
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfectly Hot
RomanceWe met once. I promise you, the second we met I'm gonna kiss you.