Gue duduk di bar. Melihat ia memasak buat gue. Ah ya ampun hati gue berbunga bukan main. Ah anjing. Ah gue harus gimana.
Gue hanya menatapnya dengan diam. Meski devil di pundak gue mencemooh gue habis-habisan. Gue gak peduli. Ia sangat aktif bergerak kesana kemari mengambil buah di apel di kulkas dan memblendernya menjadi jus.
Hal yang sangat tidak gue duga adalah adik dari Mama datang tanpa memberitahu gue lebih dulu.
"Elena?"
Gue menoleh dan menatap Tante Denise disana dengan kantong McD di tangannya. Tante Denise terkejut dan sama gue juga terkejut karena kedatangannya.
"Oh? Tante bawain kamu sarapan. Tapi kayaknya kamu udah punya chef pribadi buatin kamu sarapan."
Gue segera berdiri dan mengajaknya duduk di kursi ruang makan. Ia menatap JJ dan tersenyum mengejek kepadaku.
"Kamu udah pinter milih cowok. Nginep?"
Gue mengangguk, "Tante jangan bilangin mama."
"Aman sama tante mah. Eh."
Ia meraih wajahku dan memiringkannya.
"Pipi kamu kenapa?"
"Kejedot pintu Tan. Ya ampun sakit banget kemarin."
"Udah di kompres?"
"Udah kemarin di bantu temen. Btw tante mau berangkat kerja?"
"Iya. Mama kamu nyuruh tante buat anterin kamu sarapan sekalian bangunin kamu, takutnya kamu kesiangan. Tapi kayaknya Mama kamu gak perlu khawatir lagi." Ia mengedipkan mata kearah gue.
Gue menabok tangannya dan ia tertawa keras. Saking kerasnya sampai JJ mengalihkan pandangannya dengan tatapan terkejut. Yang benar saja ia tak sadar kehadiran Tante Denise dari tadi. Gue lihat ia menatap gue dan segera mendatangi gue dan Tante Denise.
Ia menatap gue seolah bertanya siapa. Gue dengan segera mengenalkan mereka.
"Oh Tante, ini JJ temen Elena. J, Tante Denise adik Mamaku."
Ia segera menyalami tangan Tante Denise sambil tersenyum.
"Teman?"
"Iya Tante."
"Yah sayang. Kamu ganteng banget sih," ucap Tante Denise sambil mengacak rambut JJ.
Heyyyy!
"Tuh lihat ekspresi Elena."
Setelah mengucapkan itu ia tertawa keras. Gue dengan segera menetralkan ekspresi gue. JJ pun hanya tersenyum mendengarnya.
"Tante mau ikut sarapan disini? Saya buat omelet kornet sama jus apel untuk sarapan."
"Ah kamu baik sekali. I don't mind tho."
Tanpa sungkan Tante Denise kembali duduk dan JJ kembali ke balik kompor-nya. Tante Denise menabok paha guememberikan sinyal untuk membantu JJ. Padahal gue lagi pengen ngerasain rasanya jadi princess JJ. Dasar Tante!
Tak membantah gue langsung bergegas mengikuti JJ ke counter.
"Ngapain?"
"Gue bantuin."
"Udah selesai kok. Tinggal bawa kesana aja."
"Iya. Gue bantuin. Padahal gue pengen jadi princess lo meskipun cuma pas sarapan. Digagalin lagi!"
Elena kenapa lo ngomong gitu anjing?!
Ia tersenyum, "Abis ini mandi bareng," bisiknya di telingaku lalu mencium pipiku dan membawa sepiring satu nampan isi tiga piring omelet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfectly Hot
RomanceWe met once. I promise you, the second we met I'm gonna kiss you.