Dua bulan setelah pertemuan gue sama perempuan itu, gue gak penah ketemu lagi. Hubungan gue sama JJ pun semakin dekat. Meski sampai sekarang belum ada diantara kita yang memberi kepastian hubungan kita. Sekarang gue sama Alsey ada di kedai es krim yang ada di Mall. Karena sekarang adalah hari minggu jadi gue dan Alsey memilih untuk menghabiskan me time dengan jalan jalan.
"Lo gimana sama Diaz?"
"Gimana apanya?"
"Kemarin dia Line gue, minta tolong buat bikin kalian balikan. Emang putus?"
"Kalo gue sama dia baik-baik aja mungkin sekarang gue bakal jalan sama dia bukan sama lo!"
"Ye! Biasa aja kali! Tapi serius, kenapa?"
"Something personal."
"Lo gak mau cerita sama gue?"
"Bukannya gak mau, belum waktunya aja. Lagian gue pengen nyelesain masalah gue sendiri. Gue gak mau jadi beban orang lain."
"Okay, just take your time. If you need someone to talk to, you know I'm here, right?"
"Yup."
Gue sama Alsey pulang setelah menonton film Dr. Strange yang kebetulan baru tayang. Kami berdua pulang ke rumah Alsey. Kenapa? Karena gue mau kencan sama JJ. No, I'm telling you the truth.
"Abis ini mau kemana lo sama JJ?"
"Gak tau. Mungkin cuma di kamar. Kalau gue boleh ngasih saran ya Al, mending lo selesaiin masalah lo sama Diaz. Bukan apa-apa gue cuma capek di Line terus dari tadi. Lihat nih HP gue."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alsey hanya melirik tidak minat ke ponsel gue. Ia langsung memasuki rumah tanpa menjawab apapun. Gue berdecak kesal.
"Setidaknya jangan ngelibatin gue lah!"
"Ada apaaan?" tanya JJ yang entah darimana datangnya.
"Alsey sama Diaz berantem. Gue yang di teror Diaz."
"Halah tuh anak berdua gak bener-bener dari dulu."
"Sering?"
JJ merangkul bahu gue dan mengajak gue masuk. "Berantem? Banget."
"Bilangin dong itu Diaz-nya, dia kurang usaha."
"Udah tenang aja. Habis ini mereka baikan."
Gue menoleh kearahnya, "Kok lo tau?"
"Diaz udah di kamar Alsey dari tadi."
"Ngapain coba?"
"Numpang tidur."
Gue menepuk dadanya kesal. Gue tanya serius malah dijawab kayak gitu. Dia mengajak gue masuk ke kamarnya dan dia menutup pintu kamarnya.
