#2

16 1 0
                                    

Putik dan Bina menaiki taksi khusus yang tujuannya hanya untuk pergi dari Norpu ke Naru ataupun sebaliknya.

Ketika mereka di dalam taksi mereka banyak mengobrol dan bercerita, sehingga itu membuat mereka menjadi dekat.

Pertemuan

>Rumah Putik<
Mama Putik (MaTik) sedang memasak, lalu tiba-tiba ada telepon berdering dari Ozan.

Kluk,"Halo, kenapa Zan?" Matik mengangkat telepon dari Ozan.

"Kak, sekarang Putik lagi menuju rumah. Dia bawa temen dari Naru, salah satu korban kebakaran disana" kata Ozan. "Gak apa, kan kak?" Izin ozan kepada kakaknya (MaTik)

"Oh iya gapapa kok" jawab MaTik.

"Yaudah kalau gitu makasih ya Kak, udah dulu ya!" Tut, Ozan menutup telponnya.

"Ozan ozan, sekarang kamu jadi orang hebat ya" gumam MaTik, lalu tiba-tiba, "Oh iya masakan!" MaTik cepat-cepat ke dapur untuk kembali memasak.

***

Putik dan Bina sudah sampai di *Norpu mereka berjalan dari tempat berhentinya taksi sampai ke rumah Putik.

*Norpu (tempat tinggal masili berwarna Putih)

Sesampainya "Mama! Putik pulaaang" teriak Putik dari luar rumah, klek (suara gagang pintu) MaTik keluar dari rumah.

"Ayo sini masuk!" Ajak MaTik.

Putik dan Bina duduk di sofa ruang tamu. MaTik ke dapur mengambil minum dan menaruhnya di meja ruang tamu untuk Bina dan Putik.

"Minum dulu nih! Capek kan? Habis jalan jauh" Lembut MaTik. Lalu MaTik melirik ke Bina, Bina sembunyi disamping Putik karena takut dengan MaTik.

"Ini Bina mah, salah satu orang yang aku selametin di Naru!" Bangga Putik.

"Ooh masih kecil yaa, Mama kira segede kamu Putik" kata MaTik.

"Mama udah tau? Oh iya dikasih tau Om Ojan ya!" Tanyanya dan ia jawab sendiri.

"Iya. Yaudah diminum dulu! Habis itu makan deh, Mama udah masak tuh!" Kata MaTik.

***

>Kota Mareah, istana<
Di istana makhluk masili, yaitu istana *Mareah seorang Prajurit berlari menghampiri Baginda Raja nya yang sedang duduk santai di kursi Raja. Nama Raja tersebut adalah Birah, raja yang kejam terhadap warga Mareah.

*Mereah (tempat tinggal masili berwarna merah dan kerjaan yang memerintah seluruh masili)

"Baginda Baginda Raja, Tuan Muda kabur dari istana baginda raja" kata prajurit.

Birah bangkit lalu berkata "Apa?!" "Yang kemarin aja belum ketemu tapi 'Dia' malah kabur" kesal Birah. Lalu Birah memerintahkan prajuritnya untuk mengejar tuan muda. "Kalau ada yang menyembunyikan Dia (tuan muda) atau menghalangi jalan kalian bunuh saja langsung!" Perintahnya lagi.

Di Kota Mareah semua warga disana tidak ada yang boleh keluar dari Kota tersebut. Peraturan ini diterapkan ketika Raja terdahulu sudah tiada dan digantikan oleh Raja sekarang yaitu Birah. Jadi, Birah lah yang membuat peraturan ini. Ia mengatakan alasan ia tidak memperbolehkan warganya pergi dari Kota Mareah adalah "Karena jika nanti ada yang pergi ke daerah lain, kemungkinan ia akan membuat masalah yang besar disana dan akan melukai banyak orang. Jadi, janganlah kalian mencoba keluar dari Kota ini! Jika ada yang ketahuan pergi dari sini, aku akan menyiksanya seumur hidup".

EkspresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang