#7

7 1 0
                                    

Pergi ke Cening

>Rumah Putik<
MaTik menyalakan TV untuk melihat berita, MaTik takut anaknya Putik terkena bencana di tempat Putik berada, maka dari itu MaTik memastikan lewat TV. Ketika MaTik menonton TV mama Putik terlihat sangat kaget.

***

>Rumah Nenek Hiik<
Hikal sedang beselonjor di sofa ruang tamu sambil memainkan handphone nya. Diruang tamu tersebut ada Nenek Hiik (NeHik) yang sedang duduk di kursi goyang sambil menjahit. Hikal melihat aplikasi Taktik yang sedang membicarakan bencana banjir di kota Cening.

Berita tersebut memberi tahu tentang keadaan di kota Cening, yang sekarang sedang banjir yang disebabkan oleh Bina.

Para orang Televisi tidak tahu akibat terjadinya banjir dari mana, semua orang bingung dan kaget setelah melihat berita tersebut.

"Ya ampuun sekarang lagi banyak banget bencana, tadi pagi di Naru sekarang di Cening" oceh Hikal sendiri.

"Emangnya di Cening ada apa?" Tanya NeHiik sambil menjahit.

"Nih oma lihat nih!" Hikal bangkit dari sofa lalu menghampiri neneknya untuk melihat berita di hpnya.

***

>Cening<

"Puah, hah hah hah" Merah keluar dari air lalu berpegangan barang yang mengapung.

"Bina? BINAA, Bina kamu dimana?" Panggil Merah.
'Duh,harus cari Bina lagi' keluh Merah dalam hati.
Tap tap Merah naik ke tempat yang lebih tinggi sambil memandang sekitar untuk mencari Bina.

"HUUUAA" suara tangisan seseorang.

"Bina! Itu suara Bina?" Tanya Merah sendiri.
Merah bergegas menghampiri suara tersebut. Byuur, dengan cara berenang.

Ketika Merah sudah dekat dengan suara tangisan itu, Merah mengangkat kepalanya ke permukaan.

"Binaaa! BINAA! Kamu Dimana?" Panggil Merah.

"HUAAA" Suara tangisan itu terdengar lagi, Merah pun menoleh ke arah suara itu.

Ketika Merah melihat orang yang menangis, ia mendekati orang tersebut.

"Hei! Kamu sendiri?" Tanya Merah.
Ternyata tangisan itu bukan milik Bina, melainkan milik adik kecil lain yang terkena banjir tersebut.

"HUAAAAAA HUAAA" anak tersebut semakin kencang tangisannya.

"Eeh! Kok, kok kamu nangis lagi sihh!?" Tanya Merah.
"Duuuh gimana nihh!" Merah sangat bingung dengan keadaan itu.

Lalu, kebingungan itu hilang dalam sekejap setelah Merah melihat...

"Eh? Itu dia! Daritadi donk!" Sapu terbang dengan kain yang tersangkut di sapu terbang milik Ubong yang mengapung di atas air.

Merah pun mengambil sapu terbang tersebut lalu membawa adik kecil itu dan mengikatkan badannya dengan badan adik itu agar aman sampai ke pengungsian terdekat.

Setelah menyelamatkan adik kecil itu, Merah kembali mencari Bina menggunakan sapu terbang sambil membawa kainnya.

Karena Merah menggunakan sapu terbang jadi, ia lebih cepat menemukan Bina.
Tidak disangka, Merah sangat cepat menemukan Bina.
Merah melihat Bina yang sedang berjalan di atas air.

"BIIINAAAA!" Panggil Merah.

Bina menoleh ke atas arah Merah memanggil.

"Hiks hiks hiks, huaaa" Bina menangis.

EkspresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang