#5

9 1 0
                                    


tap

tap

tap

Merah melotot kaget "Penyihir,," omongnya sendiri.

Orang berwarna ungu keluar dari pintu itu.

"Taaadaa ini diaa, dia adalah Ubong, sang Penyihir terkuaaat" Bangga Kuria.

"Yah, haii" sapa Ubong dengan wajah meremehkan Putik, Hiik, dan Bina.

"Woaah, haai aku Putik ini Bina" kagum Putik sambil memperkenalkan diri.

"Hai, aku Hiik dari Bajau" Hiik memperkenalkan diri.

"Naah sekaraang maari kita mulaiii" kata Kuria sambil menepuk tangannya.

"Mulai apa?" Tanya Putik sambil memiringkan kepala.

Dari Kuria

Kuria mengabaikan pertanyaan Putik.
"Kitaa mulai daariii, kamu!" ia menunjuk Hiik. "Karena daari sifatmu yang baik dan dengan warna kamu yang hijau kamu lebih pantes dengaaan, blablablabla" Kuria bisik-bisik ke Ubong.

"Oke! Siap yaa?" Tanya Ubong ke Hiik.
Wuuzzzt wuuzt Boom Ubong mengeluarkan kekuatannya yang berwarna hijau muda, lalu melemparkannya ke Hiik.

"Akh" desis Hiik.

"Hiik kamu gapapa?" Khawatir Putik.

"Ah, iya gapapa kok!" jawab Hiik.

"Okee selanjutnyaa kaamu ya adek keciil" kuria menunjuk Bina.

"Hei! Kamu ngapain mereka?!" Tanya Merah.

"Uuh khawatir ya?" Kuria mendekat ke Merah. "Tapi kamu tenang aaja hadiah yang aku kasih inii ga ada bahayanya kok!" Yakin Kuria.

Kuria kembali ke posisi awal. "Nah, sekarang, kamu pantesnyaa,,," Kuria mengarah ke Bina. "Aha! Blablabla" Kuria bisik-bisik ke Ubong.

"Em em oke oke! Aku mulai yaa?"
Wuuzzt wuuzt Woossh, Ubong mengeluarkan kekuatannya yang berwarna Biru muda lalu ia lemparkan ke Bina.

"Hiks, hiks..... HUAAAA" Bina menangis sangat keras.

"Eeh?! KATANYA GA BAHAYA TAPI KOK BEGINI?!" Panik Putik.

"Teenaang, siini ya Bina" Kuria menggendong Bina, Bina pun terdiam.

"Loh loh? Kok?" Bingung Putik.
Dalam hati Putik 'Pake ilmu apa dia?'

"Okee selanjutnyaa yang terakhir........hmm apa ya yang pantes?.... Oooh dia kasih yang itu aaja blablablabla" Kuria bisik-bisik ke Ubong.

"Yakin? Emang orang ini bisa dipercaya?" Ubong bisik-bisik ke Kuria.

"Iiya udah aku yakin baanget" kata Kuria yakin.

"Huh baru juga kenal, tapi yaudahlah kalau kamu percaya" Ubong masuk ke pintu tempat ia keluar tadi.

.....

Lalu ketika beberapa saat Ubong keluar lagi sambil membawa bola abu-abu mengkilap.

"Hiik kamu kebelakang aku duulu yaaa soalnya nanti kamu keenaa" kata Kuria.

"Kena? Apa gapapa kalau itu kena Putik?" Tanya Hiik khawatir.

"Tenang aja Hiik percaaya deh sama aku" jawab Kuria.

"o-oke" ragu Hiik.

" Hekh, kok langsung percaya?!" Tanya Putik.

"Siap?" Tanya Ubong.

Jantung Putik berdetak kencang dan ia memasang wajah tegang.

"Oke! Satuu duuaa tiiiigaaa"
WWUUUZZZT WWWUUUZZT BWWOOSH. Ubong mengeluarkan kekuatannya lalu bola mengkilap yang ia bawa tadi terbang, bola beserta kekuatannya ia lemparkan ke Putik.

EkspresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang