Part 1

12.4K 366 0
                                    

🍀🍀🍀

"Hiksss, Papa, Bunda. Kania takut!"

Seorang gadis terlihat sedang menangis sambil memeluk boneka di atas trotoar. Matanya tak berhenti menatap takut ke arah jalanan yang sepi.

Cit!

Mobil sport berwarna merah mendadak berhenti di dekat trotoar, tempat di mana Kania duduk. Sang pemilik mobil itu langsung menghampiri Kania dengan langkah tergesa-gesa.

"Ada apa, Kak? Kenapa Kakak menangis sendirian di sini?" tanyanya.

Perlahan Kania menatap ke arah orang itu. Lebih tepatnya pada seorang gadis muda memakai bando merah yang sedang berjongkok di depannya.

"Hiks.. Kamu siapa?" tanya Kania lirih.

Gadis muda itu tersenyum ramah. "Aku Bella, Kak. Kalau Kakak?"

"K--Kania."

"Ohh, Kak Kania. Kak Kania kenapa sendirian di sini?" tanya Bella lagi.

"Kania diturunin sama Ibu tiri Kania di sini," jawab Kania lirih.

Lantas mulut Bella ternganga. Tak menyangka jika ternyata cerita ibu tiri kejam itu benar adanya.

"Terus orang tua kandung Kak Kania ke mana?"

"Papa Bunda Kania udah lama pergi ke rumah Tuhan," cicit Kania, lalu kembali menangis sejadi-jadinya.

Lagi-lagi Bella dikejutkan dengan penuturan Kania. Bella pun segera memeluk Kania dan menenangkannya.

"Udah ya Kak, jangan nangis lagi! Bella ngerti kok perasaan Kakak," ucap Bella.

"Hikss ... Kania takut di sini. Kania pengen pulang."

"Gimana kalau Kakak ke rumah Bella dulu aja? Gak papa 'kan?" tanya Bella memastikan.

Kania mengangguk menyetujui.

Bella kemudian membantu Kania berdiri dan memapahnya menuju mobil.

Skip.

Di Rumah.

Bella menuntun Kania menuju sofa dan meminta gadis malang itu untuk duduk.

"Sebentar ya Kak, Bella ambilin minum dulu!" ucap Bella, lalu dibalas respon anggukan dari Kania.

Bella kemudian pergi ke dapur. Sementara Kania melihat-lihat ke arah sekelilingnya.

Ruangan yang begitu mewah dan bersih, persis seperti ruangan yang ada di rumahnya. Tapi sekarang rumah itu dikuasai oleh Ibu tirinya.

Kania adalah gadis polos. Wajar jika dia tidak tau bagaimana cara melawan dan merebut kembali apa yang menjadi hak miliknya.

"Bell, apa kau melihat celana d*alam Kakak?" teriak seseorang sambil menuruni anak tangga.

"AAAA ... MONSTER," teriak Kania histeris dan langsung menutup wajahnya dengan boneka.

Ya, Kania baru saja melihat pemandangan buruk. Di mana orang itu, ralat, pria itu bertelanjang dada dengan handuk yang dililitkan dari pinggang sampai lutut.

Ditambah memar di wajah yang cukup banyak membuat Kania menganggap pria itu adalah monster.

Bersambung

Jangan lupa kasih dukungannya ❤

Gadis Polos Milik Monster TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang