Part 20

6.4K 199 38
                                    

🍀🍀🍀

Brak!

Daniel tiba-tiba membanting pintu kamarnya cukup keras. Hal itu membuat Bella langsung terperanjat.

"Ishh, Kakak lagi PMS ya?" teriak Bella saking kesalnya.

"Sabar ya, Bella. Mungkin Kak Daniel lagi badmood," ucap Kania sembari mengusap pundak Bella.

"Kakak ga buat Kak Daniel marah kan?" tanya Bella beralih memandangi Kania.

Kania menggeleng. "Engga kok, Bell. Kania juga bingung kenapa Kak Daniel tiba-tiba jadi  aneh gitu. Apa mungkin Kak Daniel marah gara-gara ngekakuin ini ke Kania."

Kania dengan to the point-nya langsung membuka jas yang tersampir di pundaknya. Setelah itu, Kania menunjukan beberapa tanda merah di leher serta bela*han da*danya pada Bella.

"Ho!" Bella yang melihat hal itu tentu saja syok. Saking syoknya, Bella hampir tidak ingin mengedipkan mata.

"Oh My God! Itu kan kayak tanda kepemilikan," gumam Bella masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Kak Daniel yang ngelakuin ini, Kak?" tanya Bella, yang kemudian direspon anggukan kepala dari Kania.

"Astaga!"

Sungguh, rasa-rasanya Bella ingin teriak begitu melihat ada beberapa tanpa cup*ang buatan Kakaknya di sekitar leher dan juga da*da Kania.

"Sebentar Kak, ini beneran Kak Daniel gigit 'kan? Bukan ulah sebangsa nyamuk sama spesies lainnya?" tanya Bella lagi.

Kania hanya menjawab dengan anggukan.

"Cubit tangan Bella kalau ini bukan mimpi Kak!" pinta Bella seraya mengulurkan tangannya di hadapan Kania.

Menurut! Kania langsung mencubit tangan Bella.

"Aww.. Beneran dong bukan mimpi," ucap Bella dengan wajah sumringah-nya.

Lalu sedetik kemudian ....

"AAAA, Kak Kania. Love You Love You Love You, Kak. Kakak emang paling the best deh kalau soal godain Kak Daniel. Mana sampai tahap membuat cu*pang lagi. Aaaa," heboh Bella girang.

Saking girangnya, Bella memeluk Kania begitu kencang hingga membuat gadis polos itu sedikit sesak dan juga tersiksa.

*
*
*

Di ruang makan.

"Ekhem." deham Bella sengaja memecahkan suasana ketika makan malam bersama berlangsung hening.

"Duh, siapa nih yah yang pura-pura cuek, padahal aslinya lagi nahan diri supaya ga kegoda," sindir Bella dengan sedikit melirik ke arah Daniel.

Daniel yang merasa tersindir, hanya bersikap acuh.

"Untuk sementara, Kania tinggal dulu di rumah ini," ucap Daniel mulai membuka suara.

"Ihhh ..." gumam Bella kesal karena Kakaknya malah mengganti topik lain.

"Bella, kamu sebagai orang terdekatnya Kania, bantu dia buat jadi wanita cerdas yang gak gampang ditipu sama orang lain," ujar Daniel tanpa menoleh ke arah Kania.

"Kenapa Kakak nyuruh aku? Kenapa ga Kakak aja yang bantuin Kak Kania?" tanya Bella.

"Lagi banyak urusan," jawab Daniel dengan wajah datar.

"Ohh banyak urusan. Biar Bella tebak dulu, pasti urusan Kak Kania, iya 'kan?" tanya Bella dengan mengangkat kedua aliasnya.

"Sok tau," ucap Daniel singkat.

"Fakta itu loh Kak. Buktinya aja Kakak sampai buat tanda cu*pang di leher Kak Kania, mana  sampai ke be*lahan da*danya lagi," ucap Bella frontal.

Mendengar hal itu, Daniel langsung terkejut.

"Bella," ucap Daniel dengan sedikit meninggikan nadanya.

"Apa sih Kak? Emang fakta 'kan?" tanya Bella tak mau kalah.

Brak!

Daniel sekilas menggebrak meja cukup keras. Setelah itu, Daniel berlalu pergi memasuki kamarnya yang ada di lantai atas.

"Ga jelas banget sih Kak Daniel," kesal Bella dan langsung pergi meninggalkan meja makan.

Kini tersisa Kania yang berada di meja makan dengan memasang wajah polosnya ketika menyimak perdebatan antar Kakak Adik.

"Jadi yang salah di sini Kania kali ya?" pikir Kania.

Bersambung

Jangan lupa dukungannya ya. ❤🍀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Polos Milik Monster TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang