Part 17

4.8K 139 2
                                    

🍀🍀🍀

Sungguh, Kania benar-benar dibuat gila oleh Daniel. Perlakuan lembut lelaki itu membuat Kania seakan ingin terbang melayang tinggi.

"Kak, udah! Jangan gigit Kania lagi! Ka-Kania ... Ahhh!" Kania tak bisa menahan desa*hannya ketika Daniel kembali menggigit lehernya untuk yang kedua kalinya.

"Kakk," gumam Kania sembari mere*mas sprey kasur dengan sangat erat.

Bohong jika Kania tidak menikmati apa yang dilakukan Daniel padanya. Rasa-rasanya Kania ingin meminta lebih dan lebih.

Kini bibir Daniel turun ke bawah, lebih tepatnya pada bela*han da*da Kania yang masih berbalut dress.

Tanpa pikir panjang, Daniel langsung melu*mat habis bela*han da*da tersebut yang sedari tadi terus menggodanya untuk segera digem*pur.

"Ahh!"

Perlakuan Daniel membuat si gadis polos Kania semakin menggila.

"Sshhh, Kakk!" desis Kania sambil mere*mas rambut Daniel dengan sangat erat saat lelaki tampan itu menggigit bela*han da*danya cukup kuat.

"Ka-Kania udah ga tahan, Kak. Ka-Kania pengen pipis!" ucap Kania dengan suara tertahan.

Menyadari hal itu, Daniel langsung menjauhkan bibirnya dari da*da Kania. Ia lalu mengusap wajahnya kasar, menyesali perbuatannya tadi pada Kania.

(Author juga menyesal, Ya Allah. 😭 Maafin Hamba, Ya Allah. 🤲🏻😭)

"Maaf, Kania. Tadi aku gak sengaja ngelakuin itu ke kamu. Aku ... Arghhh." Daniel mengacak-acak rambutnya frustasi. Saat ini Daniel benar-benar merasa menyesal.

"Kak." Kania meraih tangan Daniel. Lalu menggenggam tangan tersebut dengan erat.

"Kakak ga perlu minta maaf kayak gitu sama Kania. Kakak ga salah kok," ucap Kania lembut.

Daniel sejenak memijat pelipisnya yang terasa pusing. Entah kenapa ia benar-benar tidak bisa menahan hawa naf*sunya begitu melihat jenjang leher Kania yang putih.

Rasa-rasanya tadi Daniel ingin langsung menggempur Kania habis-habisan. Tapi ia sadar posisinya saat ini belum halal untuk Kania.

"Seharusnya tadi kamu tampar aku, Kania. Aku udah lancang gigit leher kamu, bahkan aku ...." Daniel menggantung ucapannya ketika mengingat dirinya begitu tergairah dengan bela*han da*da Kania.

Kania tersenyum manis. "Kakak itu orang baik. Kania percaya kalau Kakak ga akan nyakitin Kania seperti Uncle Jack!" ucap Kania.

"Ck." Daniel sekilas tertawa kecil. "Dasar gadis lugu! Dengan mudahnya kamu percaya aku ini orang baik. Bagaimana jika suatu saat nanti aku berubah menjadi orang jahat yang dengan egoisnya meminta kamu untuk pergi dari kehidupanku. Apa kamu bisa menerima hal itu?" tanya Daniel dengan nada serius.

Kania menggeleng. "Engga, Kak. Sampai kapanpun Kania ga akan pergi dari hidup Kakak. Karena Kakak udah Kania anggap sebagai bagian terpenting dari hidup Kania," ucap Kania lirih.

"Bagaimana jika aku yang tiba-tiba pergi dari hidup kamu?" tanya Daniel menatap sendu wajah cantik Kania.

Entah kenapa pertanyaan Daniel tadi membuat Kania menangis.

"Hiksss, jangan pernah bertanya seperti itu Kak. Cukup Papa Bunda Kania aja yang pergi. Kakak jangan," cicit Kania.

Daniel tersenyum. Lalu perlahan jarinya mulai mengusap lembut pipi Kania yang basah karena air mata.

"Akan aku usahakan, Kania," tandas Daniel.

Bersambung

Jangan lupa dukungannya ya ❤🍀

Gadis Polos Milik Monster TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang