Part 14

4.5K 151 0
                                    

🍀🍀🍀

Jack hendak menyambar bibir Kania, namun dengan gerak cepat Kania mendorong wajah Jack dengan kasar.

"Jangan, Uncle! Jangan cium Kania! Kania ga mau!" tolak Kania.

"Kau berani menolakku hah?" marah Jack seraya menarik rambut Kania ke belakang dengan kasar.

"Ahh, sakit Uncle!" rintih Kania berusaha melepaskan cengkraman Jack dari rambutnya.

"Ini akibatnya jika kau tidak patuh padaku. Sekarang puaskan aku!" titah Jack seraya menarik tengkuk Kania agar mau mencium bibirnya terlebih dahulu.

Kania menggeleng-gelengkan kepala. Ia berusaha menahan diri agar bibirnya tidak bersentuhan dengan bibir Jack.

Bugh!

Kania menendang paha Jack dengan keras, alhasil membuat sang empu merintih kesakitan.

Kania kemudian berlari menuju pintu dan menggedor-gedor pintu tersebut dengan sangat keras berharap seseorang akan datang menyelamatkannya.

Brug! Brug! Brug!

"Huaaa, tolongin Kania! Kania takut berada di sini!" jerit Kania sembari menangis sejadi-jadinya.

Melihat hal itu, Jack langsung tertawa. "Hahaha ... teriaklah sesuka hatimu, Sayang. Kamar kita ini kedap suara, jadi tidak akan ada orang yang datang mengganggu kita. Termasuk si baj*ingan Daniel sekalipun!"

Kania tak peduli. Ia terus menerus menggedor pintu dengan sangat keras.

"Kemarilah, Sayang!" goda Jack seraya berjalan mendekati Kania dengan keadaan telan*jang dada.

Kania menggeleng dengan air mata yang tak henti-hentinya keluar.

"Sudah kubilang Sayang, jangan jual mahal!" peringat Jack dengan tersenyum menyeringai.

Perlahan Kania melangkah mundur saat predator ga*nas semakin mendekat ke arahnya.

"Jangan coba-coba deketin Kania, Uncle! Uncle itu jahat! Kania benci sama Uncle!" ketus Kania.

"Saat marah, ternyata kau makin cantik ya," goda Jack.

Melihat Jack yang semakin dekat, Kania akhirnya memilih untuk kembali berlari. Namun, saat ingin lari, Jack tiba-tiba mencakar leher Kania hingga memerah.

"Aahh." Kania langsung terduduk memegang lehernya yang terasa sakit.

"Tidak sia-sia juga aku punya kuku panjang," gumam Jack seraya tersenyum puas.

"Hiksss, jangan deketin Kania, Uncle!" lirih Kania sembari beringsut ke belakang manjuhi Jack yang semakin mendekat ke arahnya.

Kania berhenti beringsut ketika punggungnya menempel pada dinding. Sementara Jack, ia mulai berjongkok di hadapan Kania dan langsung mencengkram kasar rahang gadis itu.

"Kau mau lari ke mana lagi hah?" tanya Jack.

"Hiksss, sakit Uncle!" Kania berusaha melepas cengkraman Jack dari rahangnya.

"Puaskan aku dulu, Sayang. Baru ku lepaskan!" ucap Jack.

"Hikss, ga mau!" tolak Kania.

Emosi Jack mulai naik. Ia benar-benar marah  karena Kania tak kunjung memulai aktivitas pan*asnya.

Brak!

Pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan lebar. Hal itu lantas membuat Jack tidak jadi menurunkan mini dress yang dipakai oleh Kania.

"Keparat! Siapa yang berani mengganggu?" geram Jack seraya berdiri dari jongkoknya.

"Aku!" ucap seseorang yang kini tengah berdiri di ambang pintu dengan bersedekap dada.

Sontak Jack terbelalak melihat orang itu.

"Mr Daniel!" ucap Jack kaget.

"Hikss, Kak Daniel!" lirih Kania seraya tersenyum senang melihat kehadiran Daniel.

Bersambung

Jangan lupa dukungannya ya. ❤🍀

Gadis Polos Milik Monster TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang