Part 19

4.3K 123 1
                                    

🍀🍀🍀

"Si-Singa? Di jalan ini ada singanya Kak?" tanya Kania panik seraya celingukan ke sana ke mari, mencari sosok Singa yang dimaksud oleh Daniel.

"Ck! Singanya aku, Kania!" jawab Daniel berusaha untuk tidak ngegas.

Dahi Kania langsung berkerut. "Hah? Kakak jelmaan Singa?" tanya Kania was was.

Daniel kembali tersenyum menyeringai. Entah kenapa rasanya menyenangkan sekali menggoda gadis polos seperti Kania.

"Mau liat atraksi singa gan*as seperti apa?" tanya Daniel dengan nada sen*sual.

Dengan bo*dohnya Kania mengangguk. Karena menurut Kania, atraksi singa ga*nas yang dimaksud Daniel itu seperti pertunjukan sirkus, makannya ia setuju untuk melihat.

Cup!

Daniel tiba-tiba menci*um bibir Kania. Kali ini tidak ada perlawanan dari gadis itu. Kania hanya diam, membiarkan Daniel menyes*ap bibirnya dengan gan*as.

Merasa tidak ada balasan, Daniel langsung menggigit bibir bawah Kania hingga membuat gadis itu membuka mulutnya.

Lidah Daniel kemudian masuk ke dalam rongga mulut Kania dan mulai mengabsen deretan gigi sang gadis yang terjajar sangat rapi.

4 menit berlalu, Daniel mulai melepaskan ciu*mannya. Ia lalu mengusap dengan lembut bibir Kania yang sedikit bengkak karena ulahnya.

"Jangan pancing aku lagi, Kania! Tadi aku hampir gak bisa nahan diri!" peringat Daniel sembari menjauhkan diri dari Kania lalu menutup sejenak wajahnya yang frustasi.

"Kalau Kakak memang ga bisa nahan diri, Kakak boleh kok ngelakuin apapun ke Kania," ucap Kania dengan nada lembut.

"Engga, Kania! Jangan berbicara seperti itu lagi!" pinta Daniel dengan wajah datarnya.

"Tapi, Kak. Kania--"

Brum!

Kania menggantung ucapannya karena terkejut Daniel menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

*
*
*

Skip.

Di Mansion.

Daniel dan Kania langsung masuk ke dalam.

Tampak di ruang tengah, Bella sedang menunggu Kakaknya pulang. Tapi setelah melihat kehadiran Kania, Bella langsung bertingkah kegirangan.

"Aaa ya ampun, Kak Kania. Bella kangen banget sama Kakak!" heboh Bella dan langsung memeluk erat tubuh Kania.

"Kania juga kangen sama Bella," balas Kania.

Usai melepas rindu dengan Kania, Bella beralih menatap ke arah Kakaknya yang hanya memasang wajah datar.

"Ternyata Kakakku ini diam-diam menghanyutkan ya," goda Bella sambil bersedekap dada.

"Tapi kenapa wajah Kakak kayak ga seneng gitu? Kakak ga ikhlas bawa Kak Kania ke sini?" selidik Bella menatap Kakaknya dengan tatapan mengintrogasi.

Daniel tak menjawab. Lelaki itu malah menaiki anak tangga tanpa mengucapkan sepatah kata apapun pada Bella.

"Ihh, Kak Daniel. Bella lagi ngomong, kok malah diacuhin," kesal Bella sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Bersambung

Jangan lupa dukungannya ya. ❤🍀

Gadis Polos Milik Monster TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang