Chapter 13

351 43 15
                                    

"Teruslah bertengkar", ucapku dengan datar dan mengeluarkan aura menyeramkan membuat Zoro dan Sanji bergedik ngeri.

Tak lama kemudian kami semua terpaku menatap langit karena ada bola awan hitam pekat yang sangat besar itu mengarah ke desa. Lalu bola awan hitam itu jatuh di desa awan dan meledak menghasilkan sambaran petir yang sangat hebat. Kami semua terbelalak tidak percaya sekaligus terkejut dengan ledakan petir barusan.

"Ledakan apa yang barusan itu? Ditambah lagi, apa hujan petirnya akan terus berlanjut? Kurasa aku takkan bisa pergi hidup-hidup", ucap Usopp ketakutan dengan berlinang air mata.

"Dia melenyapkan Pulau Angel. Sungguh kejam sekali dirimu, Enel", geram Gan Fall sambil terduduk lemas.

"Oi! Kita harus pergi dari sini!", pekik Usopp ketakutan.

"Tidak bisa, Usopp. Sepertinya dia akan membunyikan lonceng", ucapku.

"Hah?!", tanggap Usopp.

"Kalau dia sudah memutuskan sesuatu, dia pasti akan melakukannya", ucap Zoro.

"Kalau begitu, dia...", ucap Usopp.

"Dia memang bilang begitu. Tapi kalau kondisinya seperti ini...", ucap Robin.

"Dia akan membunyikan lonceng katamu?", tanya Wiper.

"Ya, meskipun Nami menjemputnya kembali, dia takkan kembali. Karena yang dia inginkan sama seperti Enel", jawab Zoro.

"Tapi dia tidak seperti Enel walaupun keinginan mereka sama", ucapku lalu melihat keatas.

"Awas, ada sesuatu yang jatuh!", pekik Usopp saat melihat ke atas.

"Apa itu?", tanggap Zoro.

"Daun?", tanggapku lalu mendekati daun itu.

"Are? Ada tulisan di atasnya", ucap Aisa.

"Ini pesan dari Nami dan Luffy", ucapku.

"Eh?!", tanggap yang lain.

"Apa isi tulisannya?", tanya Usopp.

"Potong akar raksasa ini menuju arah barat", ucap Robin membaca pesan.

"NANI?! Jadi kalau dilakukan, apa yang terjadi?!", pekik Usopp.

"Naruhodo, jadi bisa seperti itu, ya?", ucapku mengerti.

"Apa maksudmu, Lilie?", tanggap Usopp.

"Potong akar menuju arah barat, mereka akan berlari melewati akar supaya bisa mencapai Enel disana", ucapku sambil memegang daguku berpikir.

"Souka. Oi, arah barat itu kemana?", tanya Zoro.

"A-Apa kita benar-benar akan melakukannya? Ja-Jadi barat itu ke mana?", tanggap Usopp.

"Di arah tempat kapal Enel berada", ucap Gan Fall.

Kemudian mereka semua melihat ke atas tempat Enel berada, dan di atas Enel sudah ada gumpalan awan hitam yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kami semua yang melihatnya hanya bisa menjatuhkan rahang karena terkejut.

"Kita... sudah tak bisa kabur... dari negeri ini...", ucap Usopp.

Lalu petir mulai menyambar di tempat kami berada.

"Kalau tetap berada disini, kita akan jatuh ke reruntuhan dibawah. Cepat menjauh dari akarnya! Lari ke tempat yang ada daratannya!", pekik Zoro lalu memberikan Chopper padaku.

Kami pun berlari menjauhi akar raksasa itu dan menghindari petir yang menyambar.

"Aku akan melakukannya! Aku harus menumbangkan akarnya ke arah kapal Enel, kan?", pekik Zoro.

One Piece With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang