Chapter 32

297 33 3
                                    

Saat ini, aku, Nami, Sanji, Robin dan Franky sedang menikmati minuman serta cemilan. Zoro seperti biasa sedang tertidur di bawah pohon didekat kami. Lalu Luffy, Chopper, Usopp dan Brook sedang memancing.

"Apa yang sebenarnya terjadi?", ucap Luffy.

"Hm~", heran Chopper.

"Ini percuma...", ucap Usopp.

"Mungkin...", ucap Brook.

"Aku tidak bisa menangkap apapun", ucap Luffy.

"Ini aneh sekali", ucap Chopper.

"Kita sedang tidak beruntung hari ini", ucap Usopp.

"Ah, ini membosankan!", ucap Luffy mengeluh.

"Kalau begitu, bersabarlah", ucap Brook.

"Ah, Nami! Apa kita akan segera sampai di pulau manusia ikan?", rengek Luffy.

"Oh, diamlah! Yang jelas kita sudah semakin dekat!", pekik Nami.

"Manusia ikan... Duyung! Ah~ Mereka duyung yang cantik! Kita akan bertemu dengan duyung, aku selalu menantikan hal ini!", pekik Sanji sambil menari-nari dengan mata love-nya.

"Lilie, aku mau roti itu", ucap Mokuroh lalu ku ambilkan roti dan menyuapinya.

"Ah, aku lelah! Sanji! Makan!", pekik Luffy sambil melemparkan pancingannya ke belakang.

"Huh? Itu adalah...?! Luar biasa! Itu adalah gerombolan ikan!", pekik Usopp.

"Gerombolan ikan?", tanggapku lalu berjalan ke arah Luffy dan yang lain, Nami pun ikut.

"Yohohoho~ Lihat? Hal baik kebetulan dan sudah menunggu!", pekik Brook.

"Shishishishi~ Kita akan menangkap mereka! Wow, mereka menuju kesini!", pekik Luffy yang kembali memancing.

"Lilie, Nami, apa yang ingin kalian lakukan?", tanya Chopper.

"Ada sesuatu yang tidak beres disini", ucap Nami.

"Benar, lihatlah, gerombolan ikan itu hanya lewat", ucapku.

"Ah! Hoi, ikan, tunggu!", pekik Luffy.

Lalu aku meliat ke atas, awan hitam mulai bermunculan.

"Itu adalah...", ucap Zoro yang melihat ke atas juga, membuat yang lain juga melihat ke atas.

'Badai? Sepertinya iya, tapi dilihat dari banyak awannya, badainya pasti sangat besar', pikirku.

"Jangan-jangan...", ucap Nami.

"Apa yang telah terjadi 'Ini gawat, kapten'?", ucap Usopp.

Tiba-tiba saja suasanya menjadi gelap karena awan hitam itu muncul, diikuti dengan pusaran arus yang begitu banyak .

"Arus ular!", pekik Nami.

"Arus.. Ular?", tanggapku dan Chopper.

"Semuanya, hati-hati!", pekik Nami.

Tiba-tiba saja semua arus dari pusaran itu menjulang ke atas.

"Jadi ini... arus ular?!", pekikku.

"Sepertinya mereka hidup", ucap Zoro.

"Ini benar-benar gawat!", pekik Franky.

"Yohoho~"

"Sugee!", pekik Luffy.

"Sanji-kun!", pekik Nami.

"Serahkan padaku, Nami-san! Ini tidak mau digerakkan...", ucap Sanji berusaha mengendalikan kemudi.

One Piece With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang