Chapter 18

343 42 32
                                    

Aku membuka mataku, lalu duduk dan meregangkan tubuhku. Kemudian berjalan keluar kamar.

"Ohayou, minna-san!", ucapku dengan semangat.

"Ohayou darimana? Ini sudah sore!", ucap Nami.

"Ah, souka", tanggapku.

"Sepertinya kau tidur sangat nyenyak sekali, ya", ucap Robin.

"Ya, kemarin itu hari yang sangat panjang", ucapku.

"Kemarin? Kau sudah tidur selama dua hari, loh", ucap Luffy.

"Eh?! Dua hari?!", tanggapku. Merekapun membalasnya dengan anggukan.

"Tapi baguslah. Jika Lilie ikut terlibat, mungkin akan lebih merepotkan dari sebelumnya", ucap Nami.

"Benar juga, ya. Kita takkan tau dia akan jadi seperti apa jika ingatannya ikut hilang", ucap Usopp.

"Eh?! Apa telah terjadi sesuatu? Ayolah, beritahu aku!", pekikku.

"Tidak, sebaiknya kau tak perlu tau", ucap Zoro.

"Hah?! Sanji-kun, beritahu aku apa yang telah terjadi, onegai~", ucapku dengan raut wajah memelas.

"Ha'i, Lilie-chan! Kau tau, tadi ada yang sampai menipu kami menjadi anggota bajak lautnya", ucap Sanji sambil memandang Usopp.

"Sanji-kun, tadi itu cuma bercanda, aku terbawa suasana", ucap Usopp.

"Selain itu, ada juga si idiot yang tubuh dan jiwanya dengan mudah dikuasai", ucap Sanji menatap Zoro dengan nada mengejek.

"Apa katamu?!", tanggap Zoro.

"Lagi pula, kalau kau berjaga dengan benar, kekacauan ini tidak terjadi, Marimo bodoh!", ejek Sanji.

"Uruse, aku mengantuk!", pekik Zoro.

"S-Sou desu ka", tanggapku sweatdrop.

"Kalau ingin tidur, tidur saja selamanya!", pekik Sanji.

"Ah, sudah cukup! Atau kalian ingin hilang ingatan lagi?!", ucap Nami kesal.

"Ah, Nami-san, jangan begitu!", pekik Sanji dengan mata love-nya.

'Hilang ingatan, ya... Kalau bisa, aku tidak ingin hilang ingatan lagi...', batinku.

Flashback On

'Kau harus selalu ingat ini, Lilie... Kau hanyalah alat untuk membunuh! Kau tidak memerlukan hati atau apapun!', ucap Master ketika aku sedang bersedih atas kematian seorang teman di mansion.

'Ha'i, Master. Aku akan mengingatnya...', tanggapku dengan tatapan kosong.

'Bagus, seharusnya seperti itu! Kali ini kumaafkan, lain kali jika kau memiliki perasaan seperti itu, kau akan langsung kuhukum', ucap Master dengan nada penuh tekanan.

Aku hanya diam dan tidak bisa apa-apa. Aku bahkan tidak bisa menggerakan tubuhku, karena aura Master terlalu mengerikan.

Flashback Off

"Ada apa?", tanya Zoro membuatku tersadar akan lamunanku.

"T-Tidak ada. Aku hanya berpikir, apa aku bisa terus berada di kapal ini, ya...", jawabku sambil tersenyum.

"Apa maksudmu?", tanya Zoro selidik.

"Tidak ada maksud apapun, hanya pikiranku saja. Lebih baik ayo ke dapur, aku sudah lapar", ucapku lalu berjalan ke arah dapur.

*  *  *

Beberapa hari kemudian.

Seperti biasa, aku bangun lalu keluar dari kamar, kemudian meregangkan badan.

One Piece With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang