Chapter 39

270 37 1
                                    

Sebelumnya

"Bagaimana Ace bisa tertangkap?", tanyaku.

"Sebelumnya dia mengejar anak buahnya yang melanggar peraturan", jawab Shanks.

"Dia dulu pernah bilang sedang mengejar seseorang juga, apa orang itu adalah Kurohige?", ucapku.

"Ya, dan aku sudah pernah memberi peringatan pada orang tua itu, tapi dia tidak mendengarkanku", ucap Shanks.

"Marineford sudah terlihat!"

Suara itu membuatku menoleh ke arah depan.

* * *

"Ace...", gumamku.

"Tenanglah, kita akan segera sampai", ucap Shanks.

"Aku tau. Nee, Shanks", ucapku.

"Hm?", tanggap Shanks.

"Apa yang akan kau lakukan jika bertemu dengan orang yang sudah lama tidak kau temui?", tanyaku dengan tatapan masih ke depan.

"Bertanya kabar... mungkin? Tapi, itu semua tergantung apa yang sangat ingin kau lakukan dengannya. Seperti...", ucap Shanks.

"Seperti?", tanggapku sambil menoleh ke arahnya.

"Apa yang selama ini ingin kau ucapkan atau hal yang sangat ingin kau lakukan padanya. Kira-kira seperti itu", ucap Shanks.

"Souka...", tanggapku. 'Hal yang sangat ingin kukatakan padanya, kurasa tergantung seperti apa disana nanti', pikirku sambil mengepalkan tanganku.

"Yasopp-san, bisakah kau menembakkan satu bola meriam jauh ke arah depan? Bukan, tapi dua bola meriam?", ucapku ketika melihat Marineford sudah dalam jangkauanku, lalu aku berjalan ke arah belakang kapal.

"Bisa, tapi untuk apa?", tanggap Yasopp.

"Lakukan saja, Yasopp", ucap Shanks.

"Aku memiliki firasat buruk", ucapku pelan.

Yasopp lalu pergi ke tempat meriam berada, dan mulai menembakkan meriam pertama.

'DOR!'

Aku mulai membalik badanku dan bersiap.

'DOR!'

Saat meriam kedua ditembakkan, aku menarik napasku dan menghembuskannya, kemudian mulai berlari ke depan kapal dengan cepat. Sampai di depan kapal, aku langsung melompat jauh ke depan, tak lupa dengan teknik Rokushiki-ku.

"Dia tidak sabaran, ya", ucap Yasopp.

"Biarkan saja dia", ucap Shanks.

"Tapi, kenapa tadi dia bertanya seperti itu?", ucap Lucky Roux.

"Dia putri dari Admiral Akainu, karena kejadian tidak terduga dulu menyebabkan mereka terpisah", ucap Benn.

"Karena hal itu, Lilie yang seharusnya hidup dalam damai menjadi incaran seperti yang dia ceritakan", ucap Shanks.

Kembali ke tempatku.

Setelah melompat jauh dan menggunakan teknik Rokushiki-ku, aku melihat bola meriam yang ditembakkan sebelumnya, aku lalu menapakkan kaki di atas bola meriam itu, kemudian menggunakan teknik Rokushiki lagi untuk melesat lebih cepat ke depan.

"Geppo!"

'Ternyata masih terlalu jauh, ya... Sepertinya aku jadi tidak sabaran', batinku.

Beberapa menit kemudian, aku melihat bola meriam satu lagi yang ditembakkan sebelumnya. Seperti yang pertama, aku langsung melesat jauh ke depan.

One Piece With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang