23. Calon Anggota Baru? 💓

907 108 13
                                    

Oktober 2029




Kalaupun rasa bahagia bisa diukur menggunakan satuan ukuran dalam matematika, mungkin saja bahagianya Zehra sudah melebihi di tempat tak terhingga.

Sudah berjalan 7 tahun ia hidup bersama laki-laki yang kini sedang duduk di depan layar monitor kerjanya. Dalam kurun 7 tahun itu juga, hubungan Zehra dan Ebizard berjalan dengan baik, meskipun kadang kala mereka harus bertengkar karena masalah-masalah kecil.

Zehra, Ebizard, dan Abiel, hidup bahagia. Meskipun kadang mereka juga harus di repotkan dengan Abiel saat pubertasnya dulu. Mereka pernah di panggil ke sekolah Abiel, saat Abiel bermasalah dengan teman-temannya, dan itu cukup membuat mereka kembali memikirkan cara mendidik Abiel dengan lebih baik.

Abiel kini sudah berumur 11 tahun, setahun lalu Abiel baru memasuki jenjang SMP. Abiel juga sudah mengerti bahwa Zehra bukanlah ibu biologisnya. Ebi dan Zehra memang sudah memutuskan untuk tidak menutupi apapun dalam keluarganya. Takut-takut, jika nanti ada sesuatu yang malah membuat rumit keluarganya, lebih baik menanamkan kejujuran di awal daripada harus menelan pahit di akhir.

Tapi, kalian salah jika Abiel akan bersikap orang asing saat mengetahui bahwa Zehra bukan ibunya. Abiel dan Zehra bahkan semakin dekat, saat semua fakta itu dijelaskan.

Abiel sadar penuh, bahwa yang dilakukan oleh Zehra untuknya, tidaklah mudah untuk ukuran ibu tiri. Zehra menyayangi Abiel bak anak kandungnya sendiri, dan Abiel menghargai semua itu. Abiel akan selalu berterima kasih pada Zehra, karena merawatnya dengan penuh sayang, tanpa memikirkan status dirinya yang bahkan bukan siapa-siapa sebenarnya.

Dalam hati Abiel, ia selalu bersyukur bisa di takdirkan untuk hidup bersama orang tua yang begitu menyayanginya, ia selalu merasa cukup dengan semua yang mereka berikan. Papimnya yang tegas namun juga lembut di satu waktu, Mamim Ra dengan perangainya yang cantik dan menggemaskan juga begitu sayang padanya.

Perempuan berumur 29 tahun itu berjalan menuju meja kerja suaminya, ia tersenyum melihat lelaki itu yang bahkan tak menyadari bahwa ia sudah berada di sampingnya.

Zehra melingkarkan dua lengannya ke leher Ebizard, dan mengecup pelan pipinya. Ebi sedikit terkejut saat melihat Zehra yang tengah tersenyum dari arah belakang. Kini malah Zehra dengan asyik mendaratkan kepalanya di cekungan leher Ebizard.

"Papim, sibuk banget!" gumam si puan yang menimbulkan suara kekehan dari mulut Ebizard. Jemari Ebizard bergerak melepaskan kacamata yang sejak tadi pagi ia pakai untuk mengerjakan designnya.

"Maaf ya, cantik," sahut Ebizard, sambil telapaknya yang mengusap pelan punggung tangan Zehra.

Zehra mengangguk, "Mas Ebi nggak nyadar aku dateng! Sebel banget."

Ebi tertawa kecil lalu menepuk pahanya seakan meminta Zehra untuk mendudukkan diri diatasnya. Zehra meringis, dan melepaskan lengannya dari leher Ebizard dan beralih duduk di pangkuannya.

Keduanya bertatap mata, sambil tersenyum menikmati apa yang sedang ada dihadapan mereka.

"Cantik," gumam Ebizard.

"Iya dong, kan istrinya Mas Ebi," seru Zehra dengan lucunya.

"Kamu umur berapa sih sayang? Masih kayak anak kecil terus. Gemes jadinya."

Ebizard mencubit hidung kecil Zehra karena terlampau gemas dengan tingkah anak itu. Ups! wanita itu.

"Umurku 29 tahun, duhh! Mas Ebii kok kita udah tua yaaa tiba-tiba. Dulu kayaknya aku masih kuliah, bingung skripsi terus ketemu sama Mas Ebi," ujar Zehra dengan rengekan khasnya yang tak pernah berubah dari dulu. Suara lucu yang selalu menjadi kegemaran Ebizard untuk mendengarnya.

ILY, Single Papim - Haechan Ryujin (HAERYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang