Beberapa hari ini Jihoon semakin sering mengikuti kemanapun Hyunsuk pergi, bahkan ke perpustakaan yang notabenenya jarang ia kunjungi
Menepati tawarannya beberapa hari lalu, kini ia fokus mengajari Hyunsuk beberapa materi yang sempat ia lewatkan selama sakit
"Jadi lu tau X nya dari mana?"
"Ini dikali ke sini kan"
"Engga, ini dulu dijumlah baru lu kali"
"Ohh iyaiya"
"Sekarang lu coba kerjain yang soal ini, bakal keluar nih nanti di ujian susulan lu"
"Hmm, oke Ji"Hyunsuk kembali mencoret-coret kertasnya, menghitung setiap rumus yang baru ia pelajari
Jihoon memperhatikan Hyunsuk dengan tangan kanannya menopang dagu, matanya terus memandangi setiap sudut wajah Hyunsuk
"Jii, ini perlu dikurang dulu ga?" tanya Hyunsuk sambil menyerahkan buku nya, Jihoon yang ditanya bukan menjawab malah mengulurkan tangan untuk menyentuh dagu Hyunsuk, menggerakkan jarinya dengan lembut menghapus noda coretan disana, Hyunsuk yang mendapat perlakuan tiba-tiba Jihoon hanya diam membeku
"Ini harus dijumlah bukan dikurang" Jihoon menjawab dengan lembut, Hyunsuk kembali menarik bukunya dan melanjutkan pekerjaannya dengan hati berdebarHampir dua jam terlewati, langit sudah menggelap dan jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Hyunsuk meregangkan tubuhnya dan memperhatikan Jihoon yang sudah tertidur dengan buku sebagai alas
Hyunsuk pun ikut merebahkan kepalanya sambil menatap wajah dihadapannya
Tangannya dengan ragu menyentuh rambut Jihoon, ia menyingkirkan perlahan anak rambut yang menutupi mata sampai akhirnya Jihoon tersadar namun masih tetap pada posisinya
Baik Jihoon maupun Hyunsuk hanya saling tatap, hembusan nafas keduanya saling menyapa satu sama lain
Mata Hyunsuk perlahan terpejam kala jari Jihoon mulai mengusap lembut pipinya
Sentuhan hangat Jihoon cukup membuat Hyunsuk merinding, suasana yang hening menambah kesan intim
Jihoon pun menghentikan aktifitasnya dan menegakkan tubuhnya, Hyunsuk membuka mata dan ikut menegakkan tubuhnya
"Udah selesai belajarnya?"
"Udah Ji"
"Ayo pulang, gue anter", Hyunsuk mengangguk pelan dan mulai merapihkan buku-bukunyaKeduanya berjalan tanpa pembicaraan lebih lanjut, suasana canggung benar-benar mengganggu hingga tanpa sadar keduanya sudah berada di halte bus
"Laper gak Ji?"
"Lumayan, mau mampir makan dulu?"
"Boleh, aku yang traktir ya"
"Udah sering"
"Beda, ini kan-"Tiiinnnnn
Baik Jihoon mau pun Hyunsuk menoleh saat mendengar suara klakson panjang dari seberang jalan
Hyunsuk memperhatikan sosok lelaki bertubuh tegap dengan setelan jas keluar dari mobil
"Bentar Suk" ucap Jihoon langsung berlari menghampiri sosok diseberang sana
Mata Hyunsuk tidak lepas memerhatikan keduanya yang saat ini sepertinya tengah berdebat jika dilihat dari gerakan tubuh Jihoon yang emosional
Hyunsuk pun mengalihkan pandangannya saat Jihoon menoleh kearahnya dan kembali menghampirinya
"Sorry gue gak jadi anter lu"
"Eoh??"
"Naik taxi ya, jangan bis" ucap Jihoon sambil menyerahkan uang cash kepada Hyunsuk
"Eh gak usah Ji, aku-"
"Gue duluan" pamit Jihoon sambil mengusak lembut rambut HyunsukSosok lelaki tadi menyapa kearah Hyunsuk, tampak ragu Hyunsuk membalas sapaan nya dengan menunduk hormat
Fokusnya tidak teralihkan hingga mobil dihadapannya semakin menjauh meninggalkan Hyunsuk
KAMU SEDANG MEMBACA
N A V I L L E R A [HoonSuk]
Fanfiction"Ga ada yang ngizinin lu nyentuh Hyunsuk gue, bangsat" - Jihoon °HoonSuk °BxB °Harsh Word 🔞 °Bullying *Penambahan karakter antagonis bukan berarti author membenci artis/ grup tersebut ya