Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini
Gus Anam melirik Aisya "Tapi Aisya pengen mahar apa?" tanya gus Anam
Aisya mendongak menatap gus Anam sejenak "Terserah gus Anam saja" jawab Aisya
Gus Anam mengangakat satu alisnya "Lah,kok terserah saya?" tanya gus Anam
Aisya mengulas senyum tipis dibalik cadarnya "Terserah gus Anam mau memberi mahar apa yang terpenting tidak memberatkan gus Anam dan keluarga" jawab Aisya yang membuat gus Anam mengukir senyum
"Ngomong aja sayang gak papa" ujar umi
Aisya nampak berpikir "Lantunan surat Ar Rohman aja" jawab Aisya sambil melempar senyum kepada umi
"Bagaimana Nam, sanggup?" tanya papa
Gus Anam mengangguk "Insya Allah sanggup pah" jawab gus Anam "Ada permintaan yang lain lagi mungkin?" tanya gus Anam
Aisya kembali tersenyum "Emm, nanti Akad nikahnya pakek bahasa arab ya" pinta Aisya
"Oke" ucap gus Anam sambil tersenyum manis
~o0o~
"Semua mohon berkumpul di halaman masjid" ucap seseorang dari spiker masjid
"Tumben di suruh kumpul mau ada apa sih?" tanya Reyna dari asrama
"Mau ada pengumuman mungkin" jawab Aisya pura-pura tidak tau
Hana mengangguk paham "Oh gas lah kalo gitu ayok dari pada telat nanti kena hukum" ujar Hana lalu meraih cadarnya diatas nakas dan memakainya
Amira mengerucutkan bibirnya "Haaa lagi males" ucap Amira
Zahra menarik tangan Amira "Ayo Mir, lo mau dim marahin hah" ujar Zahra
"Ala males" ujar Amira
Reyna memutar bola matanya malas "Yaudah kalo eggak mau tinggalin aja" ujar Reyna
Mendengar itu Amira langsung beranjak dari duduknya "Eh enggak-enggak ayok deh aku ikut" ucap Amira sambil senyum- senyum gak jelas.
Tak butuh waktu lama semua santri telah berkumpul didepan masjid "Assalamualaikum wr wb. Saya ingin menyanpaikan pengumuman" ujar ustadz Fathur yang disampingnya ada pak kyai, umi, gus Anam, papa dan bunda
"Waalaikumsalam" ucar para santri dan semuanya
Pandangan semua santri tertuju kepada dua sosok yang tidak pernah mereka temui bahkan juga tidak mengenalnya "Maaf ada acara apa ini tadz?" tanya ustadzah Bela
Umi menghela nafasnya gusar "kamu dengarkan dulu saja, nanti kamu juga bakal tau" ujar umi yang dibalas anggukan oleh ustadzah Bela
Reyna mengeryit bingung dan yang ada dibenaknya saat ini hanyalah dua orang disamping keluarga ndalem itu siapa? "Ada apaan sih ini?" tanya Reyna bingung karena tidak biasanya ada orang luar yang ikut berdiri disamping pak kyai dan keluarga
KAMU SEDANG MEMBACA
Annam Al Abbiyan (END)
Teen FictionIni kisah seorang Gus muda yang berparas tampan yang bernama Muhammad Annam al Abbiyan yang bersifat cuek, dingin plus kaku yang jatuh hati dengan seorang santri baru, anak dari sahabat abinya. Namanya Raisya Putri al Fareza seorang perempuan yang...