9. Rindu

1.9K 85 0
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini

Hay guys Welcome to novel Annam Al AbbiyanSemoga kalian suku sama cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 bulan kemudian

Aisya menghela nafasnya pelan sekaligus merasa sangat lega "Akhirnya hafalan aku udah mau kelar, tinggal nanti setoran buat yang terakhir" ucap Aisya senang

Aisya keluar dari kelas dan menuju ke masjid tempat biasa Aisya menyetorkan hafalannya kepada gus Anam, selama diperjalanan menuju masjid tak henti-hentinya Aisya tersenyum senang "Assalamualaikum gus" salam Aisya yang sudah berdiri dibelakang gus Anam

Gus Anam menoleh kearah suara lalu dia mendapati Aisya yang tengah duduk dibelakangnya, gus Anam mengembangkan senyum tipis sambil mengubah posisi duduknya untuk menghadap ke Aisya "Waalaikumsalam Aisya" ucap gus Anam sambil tersenyum

Gus Anam menarik nafasnya dalam-dalam untuk menutupi debaran jantungnya yang semakin tidak karuan "sudah siap setorannya yang terakhir" tanya gus Anam

Aisya mengangguk seraya tersenyum lebar "Sudah gus" jawab Aisya percaya diri

Gus Anam ikut mengangguk "Mulai"

30 menit kemudian.

Gus Anam melirik Aisya yang sedang memandang kesegala arah entah mencari apa "bagimana senang hafalannya sudah selesai dua juz?" tanya Gus Anam yang tak kunjung di jawab Aisya. Sangat terlihat ekspresi Aisya berubah entah karena apa?

Gus Anam mengeryitkan dahinya "Kok murung, Aisya kenapa? apa saya salah ngomong ya?" guman gus Anam dalam hati

Gus Anam menatap khawatir Aisya "Sya kamu tidak apa-apa kan?" tanya gus Anam memastikan

Mendengar itu Aisya tersadar dari lamunannya "Em saya tidak apa-apa gus" jawab Aisya yang masih terlihat murung

Gus Anam berusaha berpikir apa yang membuat perempuan didepannya ini murung "Kamu kangen keluarga ya?" tanya gus Anam

Aisya mengangguk lesu "Iya, saya kangen sama keluarga" jawab Aisya yang tak sengaja menjatuhkan air matanya

Gus Anam menghela nafasnya pelan "Yasudah jangan sedih, nanti saya beritahu abi biar menghubungi keluarga kamu" ujar gus Anam dengan wajah khawatir

Mendengar itu mata Aisya berbinar "Yang bener gus?" tanya Aisya dengan antusiasnya

Gus Anam mengangguk "saya pamit dulu ya, Assalamualaikum" salam gus Anam lalu beranjak dari duduknya

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang