14. Rasa yang salah

1.8K 87 2
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini

Pada pagi hari ini pembelajaran dimulai dengan mata pelajaran gus Anam "Assalamualaikum wr wb" salam gus Anam dikelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada pagi hari ini pembelajaran dimulai dengan mata pelajaran gus Anam "Assalamualaikum wr wb" salam gus Anam dikelas

"Waalaikumsalam wr wb" ucap semua santri

Gus Anam mengedarkan pandangannya dan tanpa sengaja tatapan mereka pun bertemu antara Aisya dan gus Anam.

"Aisya, bagaimana cara saya untuk melepaskan kamu Sya jujur ini sulit untuk saya?" Batin gus Anam sendu sungguh sulit baginya untuk melepaskan Aisya dari hati dan pikirannya karena hanya Aisya lah orang pertama yang mampu membuat dirinya menjadi seperti sekarang ini.

Aisya menunduk dalam tak berani menatap gus Anam "Gus Anam tolong jangan tatap Ais seperti ini, Ais enggak sanggup, ya Allah iklaskan hati Ais untuk melepaskan perasaan yang tak seharusnya ada ini" Batin Aisya dalam hati

Gus Anam mengalihkan pandangannya dari Aisya lalu memejamkan matanya sejenak "Memang tak seharusnya menaruh perasaan kepada seseorang yang belum tentu bisa menjadi milik kita" Batin gus Anam lalu membuka kembali matanya lalu berusaha mengalihkan pikirannya dengan membuka buku yang akan ia ajarkan kepada para santri.

Aisya tersenyum miris dibalik cadarnya "Ya Allah. Maafkan Aisya yang telah lalai terhadap ujianmu, seharusnya hati ini jauh lebih mencintai penciptanya dari pada ciptaannya"  Batin Aisya sambil terus merutuki kebodohannya. Apa gunanya selama ini dirinya belajar agama kalau pada akhirnya rasa cintannya berkurang terhadap penciptannya hanya karena seorang laki-laki.

Zahra melirik Aisya yang tengah menunduk "Yang sabar Sya" bisik Zahra

Hana mengusap pundak Aisya "Kamu ada kita jadi kamu harus senyum oke" ucap Hana yang diangguki teman-temannya

"Hari ini kita belajar bab 5" ujar Gus Anam

Aisya melirik gus Anam sejenak lalu mengangkat tangan kanannya "Maaf gus, saya izin kekeluar sebentar" ucap Aisya berdiri sambil menundukkan pandangan

Gus Anam mengangguk "Iya" jawab gus Anam yang masih tertunduk

Aisya  berjalan kelar dari kelas dengan perasaan yang sangat kacau, gus Anam melirik Aisya sejenak melihat Aisya yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya "Sya kamu ngapain kliaran disini?" tanya ustadzah Bela yang tidak sengaja lewat

Aisya berhenti berjalan lalu menunduk "Saya mau ke toilet ustadzah" ucap Aisya

"Yang bener kamu mau ke toilet hmm? bukannya kamu menghindari gus Anam?" tanya ustadzah Bela yang membuat Aisya merasa terpojok sekarang

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang