19. Tolong bertahan

2.1K 80 0
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini


"Tidak. Saya tidak merebut gus Anam dari kamu, karena dari awal kamu dan gus Anam tidak ada apa apa" tegas Aisya

Alza melirik gus Anam "Gus Anam tolong penjelasan nya" pinta bunda Alza

Gus Anam menarik nafasnya dalam-dalam "Tadi dia masuk ke ruangan saya dan bertindak tidak sopan terhadap saya dengan dalih mencintai saya" ujar gus Anam

Putra membelalakkan matanya "Apa benar itu Bela?" tanya ayah Putra yang masih dengan raut wajah tenangnya

Ustadzah Bela mengangguk "Bela mencintai gus Anam"

Umi memutar bola matanya malas "Sadar kamu Bela gus Anam itu sudah dijodohkan dengan Aisya" ucap umi

Gus Anam menghela nafasnya pelan "lebih baik ustadzah Bela om dan tante bawa pulang saja" usul gus Anam

Mendengar itu ustadzah Bela menggelengkan kepalanya "Enggak-enggak Bela gak mau, Bela cuman mau sama gus Anam" ucapnya lirih

Alza tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh putrinya ini "Bela istigfar kamu" ujar bunda Alza

Putra menghela nafasnya panjang "tolong maafkan anak saya, saya telah gagal menjadi orang tua yang baik ntuk Bela" ucap ayah Putra sembari tertunduk, dia sadar akan kesalahannya yang terlalu memanjakan dan selalu menuruti apa pun yang putrinya mau hingga tanpa sadar putrinya berubah menjadi egois dan keras kepala.

Melihat Putra, Mahmud. Tersenyum tipis "Ini bukan salah kamu" ucap papa Mahmud sambil menepuk pundak Putra

Putra menggeleng pelan "Maafkan saya" ucap nya lagi

Alza tau dan paham apa kesalahan putrinya "Saya izin bawa Bela pulang pak kyai bu nyai, maaf dia telah tidak sopan" ucap bunda Alza

Putra melirik gus Anam sekilas "Untuk gus Anam saya mintak maaf sebesar besarnya atas perlakuan Bela" ujar ayak Putra

Ustadzah Bela semakin geram melihat orang tuanya meminta maaf seperti sekarang "Kalian kenapa sih maaf maaf? yang salah itu Aisya" ujar ustdzah Bela

Alza menelan ludahnya kasar "Jaga bicara kamu Bela, mereka orang tua dan guru kamu" ujar bunda Alza

Ustadzah Bela memutar bola matanya malas lalu ia melirik vas bunga yang ada dimeja dan Pyar ustadzah Bela membanting vas bunga tersebut dengan sengaja

Ustadzah Bela memungut dalah satu pecahan vas bunga itu "Jika saya tidak bisa memiliki gus Anam maka kamu juga gak boleh Aisya" ujar ustadzah Bela sambil tersenyum devil dan berniat utuk melukai gus Anam

Ustadzah Bela mulai mendekat kearah gus Anam semua orang yang melihat seketika panik "Gus Anam awas!!" teriak Aisya yang langsung menghadang pecahan vas tajam itu agar tidak menyentuh gus Anam sedikit pun.

Gus Anam membelalakan matanya "Aisya!!" teriak gus Anam histeris melihat Aisya yang tertusuk pecahan vas didepan matanya, tepat didepan matanya sendiri karena melindungi dirinya.

Aisya pun terjatuh tepat dipeluakan gus Anam dengan posisi Aisya mulai bersimbah darah digamisnya, gamis berwarna putih itu sekarang sudah mulai muncul warna merah darah "Aisya!"teriakan gus Anam histeris

Gys Anam menatap nyalang ustadzah Bela "Kamu gila Bela, kamu mau membunuh saya? Saya gak akan maafin kamu Bela jika terjadi apa-apa dengan Aisya" gus Anam emosi

Gus Anam menunduk menatap manik mata Aisya yang sudah memerah "Aisya, ayo ke rumah sakit tahan ya" ujar gus Anam dengan butiran demi butiran air jatuh dari sudut mata

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang