16. Persiapan

1.9K 76 1
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini

Gelapnya malam sudah berganti dengan sebuah cahaya yang tandanya sudah ada awal baru didepan mata "Sya sudah siap belum? ayo sayang kita fitting baju Aisya Anam cepet" teriak umi yang sudah rapi dengan pakaian yang telah ia kenakan untuk keluar ru...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelapnya malam sudah berganti dengan sebuah cahaya yang tandanya sudah ada awal baru didepan mata "Sya sudah siap belum? ayo sayang kita fitting baju Aisya Anam cepet" teriak umi yang sudah rapi dengan pakaian yang telah ia kenakan untuk keluar rumah lengkap dengan cadarnya

"Bentar umi" jawab gus Anam dan Aisya bersamaan. Aisya dan gus Anam bergegas menuruni satu persatu anak tangga dirumahnya itu

Melihat keduanya membuat umi dan bund tersenyum bahagia "Cieee hemm hemm udah mulai kompak nih" goda  Bunda

Tanpa mereka berdua sadari dipipi kedua calon pasangan itu sudah sama-sama memerah "Cie yang mukanya merah merah ututu tayang nya umi ama bunda" ujar umi dan bunda cekikikan

"Sya akhirnya sebentar lagi saya akan memiliki kamu" guman gus Anam dengan perasaan yang sudah tidak bisa lagi diutarakan karena begitu sangat bahagianya dirinya dengan takdir tuhan yang satu ini

Disisi lain Aisya juga merasakan hal yang sama dengan gus Anam "Ya Allah, tolong amankan jantung Aisya ya Allah" guman Aisya yang mulai salah tingkah dan karena lamunanya itu Aisya pun tak sengaja terpeleset saat turun dari tangga ketiga

Gus Anam membelalakkan matanya "Aisya hati-hati !" teriak gus Anam yang spontan menarik Aisya kedalam pelukannya dan akhirnya gus Anam pun juga ikut terjatuh dan tertimpa tubuh Aisya.

Begitu juga sebaliknya Aisya pun tak sengaja memeluk gus Anam dan kepala Aisya bersendar didada bidang gus Anam dan jantung mereka berdua sama-sama berdetak kencang dan Aisya hanya terdiam karena merasa sangat malu
"Ya Allah tolong kendalikan jantung  saya" guman gus Anam

Gus Anam meringis sakit karrna punggungnya terpentur lantai "Aisya kamu gak papa kan, tolong kamu bangun" ucap gus Anam dengan posisi Aisya masih memeluknya namun Aisya tidak meresponnya sama sekali ucapannya

Gus Anam menahan senyumnya "Sya, kamu nyaman begini terus hm? kalau mau besok saya halalin aja langsung biar bisa kayak gini terus" ujar gus Anam sambil terkekeh  dan alangkan anehnya Aisya tetap diam termenung.

Dari kejauhan Papa terkejut melihat gus Anam dan Aisya tergeletak dilantai dengan Aisya memeluk gus Anam "Astagfirullah, nunggu halal dulu ngapa" ucap Papa yang masih terkejut. Mendengar ucapan Papa membuat kedua perempuan yang duduk diluar terhenyak lalu masuk kedalam rumah mencari tau apa yang tengah terjadi

Gus Anam melirik Papa bunda dan umi yang tengah memandagi dirinya dan Aisya "Ini tolong Aisya sudah nimpa saya tapi malah melamun terus" ujar gus Anam sambil menperlihatkan wajah putus Asanya

Seketika Aisya tersadar dari lamunannya "Eh, Astagfirullah maaf gus" ujar Aisya terkejut dan langsung bangun tanpa menghiraukan gus Anam yang encok karena tertimpa dirinya

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang