13. Doa yang syahid

1.9K 79 3
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini

Hay guys Welcome to novel Annam Al AbbiyanSemoga kalian suku sama cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ting

Ting

Ting

Suara bel telah berbunyi pertanda bawasannya pembelajaran hari ini telah selesai "Ngantin yuk laper nih" ajak Reyna sambil menunjukkan wajah imutnya

Semua mengangguk "Yaudah ayok kita juga laper nih" ucap Amira yang diangguki semua, sambil membawa tas Aisya dan teman-temannya pergi kekantin.

Tak terasa karena asik bercanda dijalan, Aisya dan teman-remannya sudah sampai dikantin "Assamualaikum. bik Hanik"ucap Aisya dan teman-teman menghampiri bik Hanik tang sedang sibuk dengan berbagai alat masaknya.

Bik Hanik mengalihkan pandangannya menoleh keasal suara "Waalaikumsalam. Mau pesen apa kalian?" tanya bik Hanik sambil tersenyum ramah

"Nasih pecel aja bik sama teh anget aja,kalo kalian apa?" ucap Aisya lalu melirik teman-ptemannya

"Seperti biasa samain aja" jawab Reyna lalu mendudukkan dirinya disalah satu dibangku kantin yang sudah disediakan.

"Bik Ais sama temen-temen tunggu disana ya nanti kalo udah jadi bilang Ais nanti Ais bawa sendiri makanannya" Aisya lalu pergi dan ikut duduk dengan teman temannya, meraka pun terus bercanda dan mengobrol sambil menunggu makannya jadi

Sampai entensi Zahra teralihkan karena melihat sekilas orang yang sangat dia kenal "Eh temen-temen ada gus Anam sama ustadz Fathur tuh" ucap zahra

Aisya pun ikut melihat dari kejauhan dan memang benar ada seorang gus Anam disana dan tanpa sengaja pandangan meraka berdua pun bertemu.

"Aisya kamu disini, maafkan saya Aisya Karen telah menempatkan namamu didalam doa saya tanpa seizin kamu" guman gus Anam sambil menatap sendu Aisya, lalu kembali menunduk dan mengalihkan pandangannya.

Aisya merasa tidak nyaman dengan keberadaan gus Anam disini, semakin dirinya bertemu dengan gus Anam itu membuat dirinya menjadi semakin ragu dengan keputusannya sendiri "Emm—Ais izin pergi dulu ya ada keperluan soalnya nanti makanan Ais suruh bungkus aja. Ini uanganya maaf ya Ais duluan Assalamualaikum" Aisya yang langsung bergegas pergi secepatnya dari tempat itu.

Keempat teman Aisya menatap Aisya yang semakin hari semakin berubah entah karena apa, mereka berempat tidak ada yang tahu "Waalaikumsalam. kamu kenapa sya?" teriak Hana khawatir namun tidak ada jawaban dari Aisya menoleh kebelakang pun juga tidak.

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang