berita Pembunuhan

1.8K 231 4
                                    

Di malam hari yang begitu sunyi di tengah hutan, terdengar langkah kaki seseorang yang terus berlari tanpa tujuan sambil menangis meminta tolong.

Berharap ada seseorang yang mau menolongnya dari incara sang pisikopat yang tengah mengejarnya sambil membawa sebuah linggis.

Dengan air mata yang bercucuran deras di pipinya, seseorang tersebut terus berlari menghindari si pembunuh. namun sekuat apapun dia berlari entah kenapa dia tidak menemukan jalan keluar dari hutan ini.

Yang ia temui hanya hutan belantara yang terus ia kelilingi tanpa tau dimana dia berada sekarang.

" tolong!!! Hikss tolong ada yang ingin membunuh saya!!" Teriak nya di malam yang sunyi di iringi sebuah tawa yang menyeramkan.

" hahahaha berteriaklah sampai pita suaramu itu putus. Namun jangan harap ada yang menolongmu hahaha" ledeknya di balik pepohonan yang begitu rindang.

Di tambah suasana gelap yang mampu membuat seorang yang berjenis kelamin perempuan itu semakin ketakutan.

Dia tau ini akhir hidupnya, seharusnya dia tidak pulang malam. Seharusnya lagi dia tidak mengumpati orang yang kini menjadi mautnya.

Jika ia tau yang ia tabrak di koridor tadi pas mau pulang adalah sikopat dia tidak akan mengumpatinya dengan kasar.

Tapi nasi sudah jadi bubur, dia harus berjuang untuk menghindar dari psikopat yang kini mengincarnya bagai mangsa.

Teng

Teng

Teng

Suara benda tajam yang di geserkan ke tanah sehingga menimbulkan suara yang begitu mencekam.

" maaf kan saya. Jangan bunuh saya? Saya janji tidak akan mengulanginya lagi" teriaknya memohon saat tubuhnya terjatuh di hadapan sikopat yang kini menyeringai bak iblis kepadanya.

" tolong lepaskan saya...saya tidak akan membobgkar siapa anda sebenarnya kepada siapapun. saya mohon" ujarnya memohon dengan rasa takut. namun yang ia lihat hanya sebuah senyuman yang begitu menyeramkan.

Bahkan tubuhnya tiba tiba berubah kaku tak bisa di gerakan. Enatah apa yang membuatnya seperti itu.

" memohonlah terus sebab saya suka melihat wajah ketakutanmu dan suara bergetar milikmu itu. Teruslah memohon kepadaku teruslah hahaha " tawanya yang menggelega di penjuru hutan dengan tatapan lapar kearahnya.

" saya minta maaf jangan bunuh saya" namun si pelaku hanya terkekeh mendengar nada memelas dari seorang gadis yang kini mulai beringsut menjauh darinya.

" oh maafkan saya namun saya sudah menandai anda sebagai buruan yang harus saya selesaikan malam ini sebagai hadiah untuk seseorang yang tengah membangkang kepada saya " sesalnya namun wajahnya malah berbalik terbalik dengan apa yang kini ia tunjukan dari kedua bola matanya yang  haus darah .

Gadis itu semakin ketakutan tiada tara, dia mencoba kabur namun kedua kakinya malah di tarik oleh si pelaku yang kini tengah tertawa iblis  sambil  menyeretnya bagai buruan ke tempat eksekusi miliknya.

" lepaskan saya!! Saya mohon!!" Teriak si korban sambil menendang nendang angin dengan kaki kirinya sementara kaki kanannya tengah di pegang oleh sipelaku untuk menyeretnya bak binatang.

Sementara si pelaku yang tidak lain adalah sikopat malah hanya acuh dan tak menggubris semua permohonan dari korbannya. Karna hal itu yang dia mau... dia ingin setiap korbannya harus memohon terus menerus kepadanya.

Dengan senyuman lebar. dia terus berjalan sambil bersenandung ria. berjalan seperti tidak merasa bersalah akan apa yang sudah ia lakukan kepada si korban yang mulai kelelahan karna terus memberontak dari cengkramanya.

OBSESSION Sweet PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang