Kini tiba waktunya di mana jenlisa dan para sahabatnya akan pergi ke kota G di mana lalisa dan kedua sahabatnya akan melakukan prakter alkemis di salah satu rumah sakit di pusat kota.
Dengan adanya koneksi langsung dari sang presdir Kim . Lalisa cs bisa masuk dengan mudah tanpa hambatan.
" kalian sudah siap girl!" Ucap jisoo menatap lalisa cs. Dan di anggukin oleh lalisa serta kedua sahabatnya.
" baiklah karna kalian sudah pada siap ayo masuk kedalam mobil, kita akan bergegas menuju bandara ke kota G melalui jet pribadi milik presdir kim" jelas jisoo.
" jisoo tunggu !" Teriak seulgi di belakang seulgi ada seorang gadis yang tak lain adalah aleta.
" loh kenapa kau lama seul lalu dia kenapa ikut kesini?" Tanya jisoo heran, karna setau dia hanya mereka berenam lah yang akan ke kota G.
" ah itu prof. Gio mengatakan untuk membawa Aleta sebagai tenaga tambahan apa bila sewaktu waktu ada kendala pada anggota yang lain" jelas seulgi nyengir.
Sementara lalisa yang mendengar penuturan seulgi merasa tidak nyaman, apa lagi saat melihat tatapan aleta yang terus menatap suaminya dengan penuh puja.
" tidak masalah dia ikut asalkan dia tidak merepotkan" potong lalisa semakin malas.
Seulgi dan jisoo yang mendengar nada malas dari lalisa menggaruk teguknya sebab tatapan jennie sungguh mengerikan.
" sepertinya aku dalam masalah " batin seulgi saat melihat kilatan tajam dari jennie.
" mati kau seulgi karna sudah membuat mood lalisa turun" ringis jisoo saat melihat tatapan tajam dari jennie.
Namun berbeda dengan aleta yang menatap tidak suka saat mendengar perkataan lalisa yang terkesan menyindirnya.
" maaf senior tapi saya bisa jamin bahwa saya tidak akan merepotkan kalian di sana" balas aleta tak terima dengan sindiran dari lalisa.
" baiklah kalau kau tau diri. awas aja kalau sampai kau berbuat ulah di sana akan kami pastikan kau akan mendapatkan SP dari panitia" balas irene yang juga tidak suka dengan aleta, irene paham betul jika lalisa tidak nyaman dengan gadis itu.
Mendengar penuturan irene aleta merasa di diskriminatif dia langsung memasang wajah sesedih mungkin membuat rose muak.
" anjing PPB ada di sini'' muak rose lalu masuk kedalam mobil.
Brakk
" astaga!!" Pekik mereka saat melihat kelakuan bar bar dari rose.
Hanya jennie sajalah yang tidak terusik dengan kelakuan rose. Dia masih bungkam tak berbicara apapun karna belum saatnya dia untuk bersuara.
" ya sudah ayo masuk " lerai lalisa mulai masuk kedalam mobil khusus untuknya dan jennie.
Tak berselang lama mereka semua berangkat menuju bandara di mana jet pribadi milik jennie berada.
Di dalam perjalanan lalisa semakin bete saat mengingat wajah songong aleta. Sungguh dia ingin sekali menggaruk wajah gadis itu.
Jennie yang paham kalau istrinya itu tengah badmood pun berinsiatif mengangkat lalisa ke pangkuannya.
" kamu kenapa hm?" Tanya jennie lembut saat melihat wajah badmood istrinya.
" gak ada" ketus lalisa di pangkuan jennie dengan wajah juteknya.
" Kamu beneran gak apa apa hm?" Tanya jennie memastikan lagi.
" iya. Aku gak apa apa kok!" Sebal lalisa semakin judes.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION Sweet Psychopath
Fiksi Penggemargimana rasanya di jadikan bahan obsesi oleh seorang pshychopatt? apakah itu bagus? ataukah menakutkan? hal itulah yang terjadi dengan seorang gadis cantik bernama Lalisa Alexander Manoban. awal mula kejadian tersebut di atas rooftop asrama sekolah...