9. Reversibel

454 262 85
                                    

    HAPPY READING
-
-
-

"Aku harap kamu seperti Reversibel
Dapat balik dan terus-menerus bersamaku
Tanpa terjadi perubahan."
To : Author
From : you🖤

🖤

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel sekolah berbunyi tepat pukul 09.45 WIB, menandakan waktunya istirahat di SMA Nusantara. Satu persatu Siswa dan Siswi keluar dari ruang belajar atau kelas mereka. Setelah berperang dengan soal-soal, mereka memilih mengisi perut terlebih dahulu yang sedari tadi sudah berteriak meminta makan.

"Bi, nasgor sama es teh nya satu." Pesan Brian kepada bibi penjual di kantin. Untung saja masih ada tempat yang kosong sehingga ia tidak perlu susah payah mencari tempat lagi. Dan satu, ia sudah sangat lapar kali ini.

"Eh nak Brian, tunggu bentar ya." Ucap Bibi kantin dan hanya diangguki oleh Brian.

-

Keringatnya mengalir deras, dan jantungnya berdegup cepat, seperti ketukan 1/1. Siapa lagi jika bukan Ananda yang baru selesai menyelesaikan larinya dalam misi menyelesaikan hukuman sialan itu.

Di lanjut dengan bermain basket di tengah terik matahari yg silau, seperti menyorot dan memfokuskan objek yang kini tengah bermain. Bel berbunyi bersamaan dengan Ananda yang selesai berlatih.

"Nanda, lu di panggil sama Pak ke kantor." Ucap salah satu teman Ananda menghampiri.

Ananda mendengus mendengarnya, sudah tahu jam istirahat, tapi guru itu seperti sudah tidak sabar menemuinya "Oke, thanks ya." Balas Ananda.

"Hati-hati loh, gue takut lo di keluarin." Ucap teman Ananda sambil memberikan satu botol mineral.

Ananda meneguknya air mineralnya pemberian temannya itu hingga setengah. Kali ini ia benar-benar haus, tenggorokannya terasa begitu kering.

Ananda menampilkan wajah yang begitu santai, bahkan ia lebih takut untuk melanggar aturan tertulis sialan itu, dari pada mendengar ancaman bahwa ia dikeluarka dari sekolah. "Tenang aja, lo gak usah raguin kemampuan gue."

CHAMPIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang