13. Brosted-Lowry

434 186 55
                                        

Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton (ion hidrogen) dan basa sebagai akseptor proton (ion hidrogen). Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain yang tidak menggunakan air sebagai pelarut dan pada fase gas.

 Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain yang tidak menggunakan air sebagai pelarut dan pada fase gas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___________

Suasana pagi kembali menyapa SMA Nusantara. Para Siswa dan Siswi mulai berdatangan sebelum 15 menit bel masuk di bunyikan.

Hari ini adalah hari dimana Ananda, Brian, Salsa dan Aditya akan menjalani ujian lisan untuk persiapan olimpiade mereka sebelum berangkat ke Canada. SMA Nusantara akan kedatangan banyak tamu dari berbagai sekolah di Indonesia untuk memberikan apresiasi kepada mereka berempat nantinya.

Mereka berempat harus mampu menjawab pertanyaan dari seseorang yang akan menguji mereka.

1. Ahli Kimia/Kimiawan : Fiorenza Gremonia
Sebagai penguji : Ananda Putri Anastasya
Gibrella

2. Ahli Biologi/Biolog : Belicia Clarence
Sebagai penguji : Brianna Salsabila Putri

3. Ahli Fisika/Fisikawan : Shaga Edison
Sebagai penguji : Brian Ryder Barnard

4. Ahli Matematika/Matematikawan :
Enver Cairo
Sebagai penguji : Aditya Ace Addison

Mereka berempat kini tengah berada di perpustakaan, mempersiapkan diri sebelum ujian lisan di mulai.

Bel baru saja di bunyikan, pertanda kegiatan belajar mengajar akan dimulai. Berbeda dengan mereka berempat yang sedang bersiap-siap untuk menjawab soal-soal, karena merekalah yang terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia untuk berangkat ke Cananda nantinya.

Ini merupakan suatu kebanggaan bagi mereka sendiri.

"Gimana?" Tanya Aditya sambil menutup buku Matematika yang dibacanya barusan.

Salsa mengalihkan pandangannya dari buku berjudul Biologi itu ke arah Aditya, "apanya?"

Aditya menghembuskan nafasnya perlahan, seakan-akan beban hidup sangat berat, "kalian udah siap buat di uji nanti?"

Tentu saja ia ingat aturan sialan itu. Belajar untuk berhasil, dalam belajar tidak boleh gagal.

Brian melirik Aditya sekilas lalu kembali menatap buku yang ia baca, karena aturan sialan itu, ia lebih jadi rajin membaca sekarang. Bukan berarti ia dulu adalah orang yang malas membaca.

"Kita harus siap, bagaimanapun kita udah terjun ke dunia olimpiade." Ungkapan yang dilontarkan laki-laki pemegang olimpiade fisika itu masuk akal, mengikuti sama dengan menyetujui, apapun resikonya.

Aditya hanya menanggapi dengan anggukan kepala. Walau kali ini kepalanya tidak baik-baik saja.

"Terus kenapa lo milih terjun ke dunia olimpiade?" Ananda bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku yang sedang ia baca.

CHAMPIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang