Larutan dapar atau Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung campuran asam lemah dan basa konjugatnya, atau sebaliknya. Perubahan pH larutan ini sangat kecil, ketika asam atau basa kuat ditambahkan, dalam jumlah sedikit atau sedang, ke dalam larutan dapar. Wikipedia
🙆♀️🖤Ruang 04 dengan suhu 20° C merupakan ruangan yang kini di tempati oleh Aditya untuk melaksanakan ujian Olimpiade matematika, dengan nama penguji Enver Cairo, yang merupakan lulusan Yonsei University. Salah satu kampus yang berpusat di negara Korea Selatan.
Sebenarnya Aditya sedikit tidak fokus untuk saat ini, bukan karena takut akan soal matematika, melainkan masalah yang kini membuatnya menjadi tidak fokus.
Ayahnya pasti sudah datang di sekolah bersama ibu tirinya, itu membuatnya tidak senang atas kehadiran mereka, karena melihat wajah mereka membuat Aditya tersulut emosi yang sudah ia pendam sejak lama.
Karena menurut Aditya, orang yang membenci kita akan seolah-olah menyayangi kita di depan orang lain.
Aditya menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menutup matanya dan menatap langit-langit di ruangan itu. Terlintas bayangan ibu yang ia sayangi yang telah pergi jauh darinya.
"Setelah lulus tahap ini, akan gue pastikan gue akan bebas dari penderitaan ini." Batin Aditya menguatkan.
Ia tidak boleh gagal hanya karena ini, Aditya menguatkan dirinya dan menghembuskan nafasnya pelan. Hipotalamus-nya seperti tidak berfungsi sedari tadi, karena denyut jantungnya saat ini seperti tidak beraturan.
Aditya rasa mungkin ini pengaruh karena kurang istirahat atau mungkin saraf simpatetik-nya tidak bekerja. Entahlah bahkan ia bingung dengan pikiran dan perasaannya yang tidak sejalan.
Saat sedang bergulat dengan pikiran, lamunan-nya terhenti saat itu juga saat penguji dengan nama Enver Cairo mulai memasuki ruangan.
Aditya pun segera bangkit dari duduknya dan menyambut kedatangan dengan berjabat tangan. Aditya pun sedikit menundukkan kepalanya tanda pemberi penghormatan.
"Apakah saya membuat anda menunggu lama?" Tanya Enver saat Aditya sudah duduk kembali di kursinya.
"Tidak Sir." Jawab Aditya singkat sambil memegang papan tulis putih berukuran kecil dan sepidol bertinta hitam.
"Saya perhatikan anda melamun cukup lama, jadi saya pikir anda bosa menunggu saya." Ucap Enver dengan senyuman ramahnya. Usianya masih sangat muda, sehingga ia sedikit mudah akrab dengan Aditya.
Aditya terdiam, pergerakan-nya seolah terhenti, ia benar-benar bingung harus menjawab apa "saya tidak melamun Sir, saya hanya mengingat-ingat apa yang saya pelajari tadi malam." Bohongnya.
Meskipun Enver bukan seorang cenayang, ia tahu Aditya sedang berbohong. Meskipun begitu ia tidak ingin ikut campur karena itu adalah privasi. Yang hanya ia inginkan adalah ke fokusan Aditya jangan sampai terganggu karena itu kunci keberhasillan-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPIONSHIP
Teen FictionTentang empat orang hebat di SMA NUSANTARA yang selalu memecahkan rekor dalam olimpiade tingkat nasional. masing-masing memiliki keahlian yang tidak semua orang bisa. empat orang hebat diantara mereka mampu menguasai pelajaran Matematika, Fisika, Bi...