Part 17

388 33 0
                                    

Di dalam kamar terlihat seorang gadis yang sedang menyisir rambutnya yang agak pirang. Dia tampak sedang memikirkan sesuatu sambil melihat pantulan dirinya di cermin.

"Apa maksud Akira-kun melakukan itu kemarin? Mungkinkah.." gumam Yukari lalu ia menggeleng cepat. 'Tidak mungkin' batinya lalu ia menghela nafas.

Setelah selesai menyisir rambutnya, Yukari mengambil tas dan keluar dari kamar.

CLEK

Yukari kaget ketika pintu dibuka ternyata Akira sudah berdiri didepan pintu kamarnya. Wajah Akira juga nampak kaget tapi ia langsung bisa menormalkan wajahnya kembali.

"Ada apa Akira-kun?" tanya Yukari yang tidak melihat ke arah Akira melainkan ke kenop pintu yang masih dipengangnya.

"Aku hanya ingin memberitahu kalau sarapannya sudah siap," lalu berbalik dan akan pergi jika Yukari tidak memegang ujung blazernya.

"Nani? (apa)" tanya Akira tanpa membalikkan badannya.

"Ano.. apa maksudmu yang kemarin itu?" gadis itu masih memegang ujung blazer Akira.

Akira yang mendengar pertanyaan itu masih terdiam. Gadis itu makin mengeratkan pegangannya pada ujung blazer Akira. Merasa tak ada respon, Yukari akhirnya melepaskan tangannya dari blazer itu.

"Gomen.. lupakan pertanyaanku barusan. Baiklah aku akan turun sekarang" ucapnya lirih lalu gadis itu segera berjala meninggalkan Akira.

Namun baru selangkah di depan lelaki itu, tangan Yukari ditahan olehnya. Sontak Yukari kaget dan menoleh ke belakang. Kini mata keunguannya menatap mata biru laut milik Akira. Selama beberapa detik mereka hanya diam dan saling menatap satu sama lain.

"Aku tidak akan minta maaf tentang yang kulakukan kemarin," lalu melepaskan tangan Yukari dan melenggang pergi ke meja makan. Yukari terdiam dengan semburat merah dipipinya.

'Apa maksudmu Akira-kun?' batin Yukari.

~

"Kau lihat itu?" Inoe melempar beberapa lembar foto ke meja Mika.

"Ini..."

"Bagaimana? Kau puas dengan apa yang kau lihat?" sindir Inoe pada sepupunya itu. "Sudah kubilang kita harus cepat menjauhkannya dan kalau bisa kita singkirkan saja," lanjutnya sembari memainkan kuku-kukunya yang lentik itu.

Gadis itu melihat satu persatu foto yang diambil oleh Inoe. Di foto itu ada Akira yang sedang berciuman dengan Yukari, dan di foto itu mereka terlihat sangat intim. Mata Inoe memerah seketika. Lalu dilemparkannya foto-foto itu.

"Jadi.. apa yang akan kau lakukan?" tanya gadis yang sedaritadi bersandar di tembok kamarnya.

"Baiklah aku akan ikut rencanamu"

Inoe tersenyum mendengar pernyataan sepupunya itu.

"Hai..wakatta."

Yukari POV

Kini aku dan Akira-kun sudah berada di dalam mobil yang akan mengantar kami untuk pergi ke sekolah. Sejak kejadian di depan kamar tadi pagi, kurasa ia menjadi lebih lembut. Ah bukan sajak tadi pagi tapi sejak kemarin. Entahlah apa yang membuatnya berubah seperti itu, aku jadi penasaran.

"Nanti kita ada kelas musik kan?" tanya Akira-kun membuyarkan pikiranku. Akupun menoleh padanya.

"Iya," jawabku singkat karena aku tidak tahu mau bicara apalagi dengannya. Akira-kun hanya menganguk mendengar jawabanku kemudian melanjutkan membaca buku yang sedari tadi ia baca. Suasana kembali hening.

I Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang