Part 19

397 36 8
                                    

Pagi itu d ibalkon kamar terlihat Yukari sedang duduk bersandar di jendela sambil melamun. Hari ini sekolahnya libur jadi ia bisa bersantai dikamarnya sambil mendengarkan musik di mp3.

kokoro yura yura yura
yurenagara
anata no mae kara kieru

ai wo gomen ne
ai wo gomen ne

yoake no hoomu wa
nani mo kakarete inai
tegami no you de

sayonara iezu ni
shiranai machi e mukau
shihatsu ressha

aa
anata ga
suki dakara
watashi wa
subete sute
tabi ni deru

mado ni yura yura yura
shinkirou
sugiyuku toki wa maboroshi
yume wo mirarete yokatta wa

mado ni yura yura yura
natsu no sora
nyuudougumo ga nakisou

ai no ijiwaru
ai no ijiwaru

(AKB48-Shinkirou)

Yukari tersenyum miris mendengar lirik lagu tersebut. "Khayalan ya? Mungkin selama ini aku hanya mengkhayal saja," gumamnya.

"Gomenne Akira-kun."

Terdengar pintu kamar yang diketuk. "Yukari kau di dalam?" ia langsung bergegas membuka pintu setelah mendengar suara yang tidak asing dibalik pintu itu.

"Kei?"

"Hey.. jadi ini alasanmu tidak keluar kamar, huh? Kau kusut sekali.. ada apa?" dibelainya kepala Yukari dan saat itu juga gadis itu melompat ke pelukan Kei.

"Sstt...Baiklah kita bicara di dalam, oke?"

Yukari menarik tangan Kei masuk kekamarnya. "Kaasan dan Tousan ada di bawah?" tanya Yukari.

"Tidak.. mereka sudah pergi. Aku dengar dari Miki-chan (nama maid) kau jadi aneh akhir-akhir ini.. nee ada apa?" Yukari diam tak menjawab. "Kudengar kau juga membatalkan pertunanganmu ya? Hmm kenapa? Bukankah awalnya kau setuju?"

"Itu.." air mata Yukari turun lagi. Kei yang melihat itu langsung memeluknya.

"Ayo kita jalan-jalan," ajak Kei.

"Kemana? Aku tidak mau.." Yukari mengelap kedua matanya yang basah.

'Ck.. kalau begini terpaksa..' batin Kei. "Di kota sebelah sedang ada pameran Boys Love, apa kau tidak ingin ke sana?" tawar Kei sambil tersenyum lembut. Yukari menatap Kei, tidak biasanya dia menawarkan hal seperti itu. Yukari menunduk dan berpikir sejenak.

"Ayo.." akhirnya Yukari memutuskan untuk pergi. Kei menghela nafas lega mendengarnya, walaupun ia sendiri juga tidak suka berada di tempat yang ia tawarkan tadi.

"Arigatou Oniichan (makasih kakak)."

Kei mengangguk sambil tersenyum. Sudah lama ia tidak mendengar Yukari memanggilnya kakak. Ia jarang memanggilnya oniichan dan Kei tidak mempermasalahkan itu. Biasanya Yukari akan memanggilnya begitu jika ia sedang ada maunya, karena Kei biasanya luluh dengan panggilan itu.

.

.

.

Mariko menatap putra semata wayangnya itu dari pintu kamar Akira yang sedikit terbuka. Sejak orangtua Yukari memberitahu jika anak mereka ingin membatalkan pertunangannya, Akira jadi diam seperti itu. Walaupun awalnya juga ia jarang bicara tapi menurutnya ini lebih parah.

I Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang