Bel istirahat akhirnya berbunyi.
"Nee.. kelihatannya si putri manja itu tidak masuk, ya?" sindir Inoe yang lewat didepan Hime dan Sora. "Bukan kelihatannya, tapi memang begitu.." Sakiko melirik kearah dua Sahabat Yukari yang sedang duduk dengan sorot mata tak suka.
Sora tidak tinggal diam. Dia berdiri dari bangkunya.
"Siapa maksudmu, hah?" bentaknya. Seisi ruangan langsung menatap ke sumber suara. Tercipta suasana hening seketika. Bagaimana tidak? Sora adalah berandalan sekolah versi elit jadi tidak ada yang mau berurusan dengannya. Hanya orang-orang tertentu yang berani pada Sora.
Inoe menatap Sora dengan tatapan meledek sementara Mika yang berada didekat sana hanya diam saja.
"Kaauu.." Sora emosi tapi Hime memegang ujung bajunya sehingga Sora merasa gerakannya terhambat.
"Ayo kita ke atap!" Akira menarik tangan Mika pergi dari kelas sambil membawa bekalnya. Sementara Inoe dan Sakiko ikut keluar walau mereka tidak keatap juga.
"Apa-apaan sih si Amane itu?" Sora duduk kembali dengan kasar. Kelas pun menjadi ramai kembali.
"Sudahlah.." kata Hime menenangkan.
"Tapi dia mengatai teman kita tadi.. aku tak bisa diam saja!" Sora kesal.
"Terserahlah.. memang sikapmu begitu dari dulu," Hime menekankan kata 'dari dulu' pada kata-katanya.
Sementara Yukari dirumah masih menyelimuti dirinya dengan selimut. "Ya ampun my little princess kau deman tinggi sekali," Runa memegang kening Yukari yang masih berbaring.
"Hhmm.. aku mau tidur Kaasan..." Yukari menarik selimutnya sampai kepala.
"Tapi sebentar lagi dokter akan datang sayang..." sang ibu mengelus rambut Yukari yang terlihat dari balik selimut.
"Aku tidak butuh dokter... hhmm aku hanya ingin tidur..." lalu sedikit menggeser tubuhnya ke samping.
Seorang maid berdiri di depan pintu kamar Yukari "Runa-sama dokternya sudah datang dan sekarang dia ada di ruang tamu." Runa hanya menggangguk dan memberi isyarat agar maid itu pergi.
"Yukari, Kaasan akan meminta dokter ke sini oke," lalu ia keluar dari kamar Yukari dan memanggil dokter untuk kekamar Yukari.
.
.
.
"Akira-kun?"
"Akira-kun? Kau dengar aku?" Mika mengibaskan tangannya di didepan muka Akira.
Yang punya nama pun tersadar dari lamunannya "Ah iya.. ada apa Mika?" Akira tersenyum pada Mika yang berada di depannya.
"Kau tidak dengar ya? Baikalah lupakan saja.." lalu menyuap bekalnya ke mulutnya sendiri. Akira merasa bersalah mengabaikan Mika yang berbicara padanya "Maaf, Mika.. aku hanya sedang memikirkan sesuatu."
Mika menatap Akira "Memikirkan apa?" Yang ditanya terdiam sejenak.
"Entahlah.. aku bingung dengan pikiranku sendiri," dijawabnya dengan datar. Mika hanya melanjutkan makannya tanpa berkomentar. Sepertinya diapun memikirkan sesuatu di dalam kepalanya.
Keesokan harinya...
"Yukari masih belum masuk, ya?" gumam Sora sembari melihat kearah meja Yukari. Dan seketika ia kesal sendiri melihat ke arah seseorang yang duduk di belakang kursi Yukari. Siapa lagi kalau bukan Akira? Dan jangan lupa dia bersama dengan Mika juga. Sora langsung membalikkan pandangannya ke depan dengan tampang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Your Love
RomantikTentang Akano Yukari perempuan manis disekolahnya namun tidak populer seperti kebanyakan gadis manis lainnya. Ia mengagumi Yuuichi Akira anak baru di sekolahnya yang masuk-masuk sudah langsung populer dikalangan para gadis. Tapi ia belum menyadari...