Part 10

523 39 1
                                    

"Haahhh aku lelah.."

Di rumah, Yukari langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia lelah harus terus menjadi bahan gosip di sekolahnya. Yang benar saja? Itu bukan kemauannya dan ia tidak bisa menolak keinginan orangtuanya. Dan yang paling menyakitkan adalah perkataan Akira.

Setelah berganti baju Yukari mengambil jus di lemari es dan duduk di sofa untuk menenangkan pikirannya. Diambilnya I-pad lalu ia mulai bermain game.

DDRRTTT

Di layar ponsel nya tertulis Okaasan dan Yukari mau tak mau harus mengangkat telephone dari ibunya itu. "Moshi-moshi, ada apa Kaasan?"

"Hay my little princess, boleh Kaasan minta tolong?" tanyanya dari sebrang sana.

Yukari mengangkat sebelah alisnya "Nngg.. Baiklah. Minta tolong untuk apa?" tanyanya penasaran.

"Bisa kau kerumah Akira-kun untuk mengantarkan dokumen penting dari ayahnya? Aku lupa memberikannya..jadi tolong ya my princess!" kata Runa sambil mengedipkan matanya walau tidak terlihat karena lewat ponsel.

"Alamatnya akan kukirimkan.. bye sayang~"

"Ta..tapi..Kaa.."

Tuut tuut tuut

Telephone ditutup sepihak dan Yukari jadi kesal sendiri. "Yaahh.. ditutup.."

.

.

.

Setelah mengobrak-abrik meja ibunya, Yukari akhirnya menemukan dokumen yang dimaksud. Ia segera mengganti baju dan bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Akira. Yukari mengenakan dress warna biru laut selutut dan sepatu kets putih kesayangannya.

Yukari ke rumah Akira naik taksi karena sopirnya sedang sakit perut dan ia tidak mau supirnya tambah parah. Setelah sampai dikediaman Akira, Yukari membayar taksinya dan memencet bel. Lalu tak lama keluar seorang maid.

"Selamat datang di kediaman Yuuichi. Siapa yang anda cari, nona?" sambut maid itu dengan sopan.

"Ah.. aku mencari Akira-kun. Apa dia ada?" tanya Yukari.

"Maaf sebelumnya, anda siapa dan ada perlu apa dengan Akira-sama?" tanya maid itu sambil setengah membungkuk. "Aku Akano Yukari dan aku ingin menyerahkan sesuatu pada Akira-kun," jawab Yukari sambil tersenyum.

"Ah..Jadi anda Yukari-sama, baiklah silakan masuk. Akira-sama ada di kamarnya, dan kalau tidak salah dia bersama temannya. Kamarnya ada di lantai dua, maaf saya ke dapur dulu Yukari-sama," kata Maid itu mengantarkannya sampai ke dekat tangga lalu ia mengundurkan diri.

"Ya. Silakan." Yukari mengangguk.

Yukari naik keatas melewati tangga dan menelusuri lantai dua. Ternyata di sana ada banyak kamar. Yukari harus mengetuk satu persatu pintu kamar disana. "Ya ampun tidak kusangka di sini banyak kamar. Seharusnya kutanya dulu tadi," lalu ia menghela nafas.

SRET SRET

"Suara apa lagi itu? Sepertinya dari kamar yang itu. Aduhh.. dipojokan lagi.." Yukari sedikit takut lalu perlahan ia dekati kamar itu.

'Mmnhh.. nnghhh...' terdengar suara samar-samar.

Yukari terdiam. "Jangan takut Yukari. Ayo terus maju. Kau pasti bisa," sembari menyemangati dirinya sendiri yang ketakutan.

'A..kiraa..mmnnnh..hh'

Yukari tepat di depan kamar itu. "Tunggu. Akira? Inikah kamarnya? Apa tadi aku salah dengar? Mungkin temannya..." gumamnya pelan didepan pintu. Diputarnya kenop pintu yang tidak dikunci itu.

I Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang