Part 21

360 30 6
                                    

"Mau ikut denganku?" Mika mengulurkan tangannya.

Yukari mengabaikan tangan Mika dan ia maju untuk mencuci tangannya tanpa mengucapkan apa pun. Ia tidak percaya pada Mika setelah apa yang dilakukan padanya.

"Sudah kuduga kau tidak akan percaya padaku," lalu gadis berambut hitam itu menghela nafasnya. "Baiklah di sini saja. Sebenarnya.."

Mau tak mau Yukari mendengarkannya walaupun ia seperti tidak merespon tapi ia tetap mendengarkan. Ia terkejut dengan apa yang diceritakan Mika padanya. Ia tidak tahu kalau kejadiannya seperti itu.

"Lalu kemana Amane Inoe sekarang?" Yukari membuka suara.

"Kudengar dia pindah." Yukari mengangguk mengerti. "Maaf."

Tidak ada jawaban dari Yukari. Ia masih membasuh tangannya dengan air sambil menunduk.

"Aku minta maaf sudah melakukan hal buruk padamu.. aku tahu sulit untuk memaafkanku karena aku sudah keterlaluan.. gomen ne Yukari," Mika terdengar seperti ingin menangis.

Yukari menghela nafas "Tidak, mungkin aku juga salah.."

"Tidak, sama sekali tidak .."

Yukari hanya tersenyum merespon perkataan Mika. Ia tak tahu harus berkata apa lagi. Walaupun ia sudah memaafkannya tapi masih ada rasa trauma dalam dirinya.

Toilet kembali hening sampai pertanyaan Mika yang menohok orang didepannya "Jadi.. apa kau mau menerima Akira-kun lagi? Dia tidak bersalah Yukari..."

Yukari menatap Mika tidak yakin.

Gadis berambut pirang itu menggeleng. "Kurasa itu tidak bisa Mika.. emm maksudku Amane-san"

"Mika saja tidak masalah. Dari tadi aku juga memanggil nama kecilmu, bukan?" Yukari mengangguk dan tersenyum tipis. "Jadi mengapa.."

"Jam pelajaran sudah dimulai. Kau mau kembali ke kelas?" potong Yukari. 'Maaf tapi aku tidak bisa terus menjadi perusak hubungan kalian..' Yukari merenungkannya dalam hati.

Mika yang merasa kalau Yukari tidak mau menjawabnya pun mengerti dan dia mengangguk setuju untuk kembali ke kelas. Mereka baru menyadari kalau mereka hanya berdua saja di toilet barusan.

Sebelum masuk kelas Mika berhenti.

"Ada apa?" tanya Yukari.

"Kemarikan tanganmu," sekali lagi Mika mengulurkan tangannya.

Yukari menatap Mika bingung "Untuk apa?"

"Ayolah.. sekali ini saja percayalah padaku," ucap Mika dengan mantap.

Yukari meraih uluran tangan Mika, tidak seperti di toilet tadi. Entah mengapa tangannya terulur dengan sendirinya. Gadis berambut hitam itu pun tersenyum melihat Yukari yang sepertinya mulai percaya padanya.

Mika kemudian menarik masuk Yukari dengan senyum mengembang. Gadis yang ditariknya itu pun terbengong sebentar lalu kembali dari lamunannya.

"Maaf kami terlambat," ucap mereka bersamaan.

Kelas pun langsung diam sejenak seperti melihat hal yang sangat impossible. Hime dan Sora yang tadinya juga terkejut langsung tersenyum dan kembali pada kegiatan mereka.

"Baiklah cepat kembali ke tempat duduk kalian," perintah guru seni musik itu, Tsukimiya-sensei. Merekapun kembali ketempat mereka masing-masing.

Yukari yang duduk tepat di depan Akira menjaga pandangannya agar mata mereka tidak bertemu. Ia tahu jika Akira memperhatikannya sejak dia masuk kelas tadi.

I Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang