Part 12

483 37 1
                                    

Setelah sampai di rumah Akira, Yukari dipersilakan masuk oleh seorang maid. "Akira-sama ada di ruangannya. Anda bisa langsung ke atas jika tidak keberatan, nona. Atau anda ingin saya panggilkan Akira-sama?" kata maid itu menunduk hormat.

"Tidak. Aku saja yang keatas..." kata Yukari tersenyum pada maid itu.

"Baiklah Oujousama (nona). Jika ada yang ingin saya lakukan, anda bisa memanggil saya di sana," kata maid itu menunjuk suatu ruangan lalu ia kembali ke pekerjaannya.

Yukari mengangguk mengerti lalu ia keatas melewati tangga. Pikirannya tiba-tiba mengingat kejadian waktu itu dan membuat jalannya lambat tak bersemangat.

"Untuk apa aku ke sini sih?" Tanyanya pasrah.

Sesampainya di depan kamar Akira ia berhenti, tidak berani untuk masuk dan hanya dipandanginya pintu kamar itu.

"Ahh jangannn dekatkan itu... pergi.." terdengar suara teriakan parau dari kamar Akira. Yukari pun tanpa pikir panjang langsung membuka pintu kamar yang tak dikunci itu.

Setelah dibuka, dilihatnya Akira yang tertidur sambil duduk di meja belajarnya. "Ah ternyata dia hanya mengigau.. huft." Yukari bernafas lega. Ia mendekat dengan ragu ketempat Akira. "Bau apa ini? Anggur? Akira-kun mabuk?" tanyanya pada dirinya sendiri. Dipegangnya meja Akira, lalu ia teringat akan adegan panas Akira dan Mika disitu.

"Jangann.. jauhkan.. bawa pergi kucing itu..." Akira mengigau pelan, Yukari kaget dan menengok ke sumber suara.

"Kucing?" gumam Yukari heran. Ketika tangan Yukari hampir menyentuh kepala Akira... tengannya dicengkram oleh Akira.

"Kubilang jauhkan kucing itu..." Akira setengah sadar dan menatap Yukari tajam. Yukari yang kaget mencoba melepaskan tangannya dari dari Akira.

"A..Akira-kun tolong.. lepaskan...sakit. A..aku tidak membawa kucing.." Yukari meringis sakit.

Akira yang berniat melempar Yukari ke kasur malah ikut terjatuh ke kasur karena masih dalam pengaruh anggur. Untungnya mereka bukan jatuh ke lantai.

"Aaaww!" teriak Yukari pelan.

Setelah merasakan tubuhnya mendarat di kasur, Yukari baru sadar dengan posisinya. Akira yang berada di atasnya sementara dirinya berada di bawah. Muka Yukari langsung memerah "A.. Akira-kun.. kau berat..." mencoba mendorong tubuh di atasnya namun ia tidak kuat.

Akira mengangkat setengah tubuhnya. Dilihatnya mata gadis dibawahnya itu, lalu ia dekatkan wajahnya, dekat, semakin dekat, dan sampai akhirnya bibir mereka berdua bersentuhan. Yukari membesarkan bola matanya karena sangat kaget. Ia masih belum bisa mencerna apa yang dilakukan Akira.

Diciumnya Yukari dengan lembut, sangat lembut. Yukari diam saja tanpa perlawanan menerima perlakuan Akira karena otaknya masih belum mencerna semua ini.

Lidah Akira mulai masuk "Mmnn...nngh.." otak Yukari mulai mencerna semua yang terjadi.

"Le..pas..mmhh..kan.." didorongnya Akira sampai ia melepaskan ciumannya.

Muka Yukari sangat merah karena menahan malu dan ia langsung memanglingkan mukanya ke samping. Sementara Akira yang sepertinya baru sadar dengan apa yang dilakukannya pada Yukari tampak kaget.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Akira langsung bangun dari posisinya yang ambigu itu.

Mata Yukari mengikuti gerak-gerik Akira dengan malu-malu. "Kenapa kau bisa ada di sini?" pertanyaan Akira menyadarkan Yukari dari keterdiamannya.

"A..aku..tadi..Kaasan menyuruhku untuk.. menemuimu," dengan susah payah Yukari menyelesaikan kalimatnya yang tak beraturan itu.

"Pulanglah..." kata Akira dengan nada dingin sambil menatap keluar jendela. Bagaikan tersayat oleh silet hati Yukari mendengar kalimat itu.

I Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang