Part 2

989 51 0
                                    

BUUUKKK!!!

"Itu.." kata Yukari pelan.

"..suara.." lanjut Sora.

"..apa..?" ucap tiga sejoli itu bersamaan.

Ketika mata mereka melihat ke arah bangku Akira, terlihat kotak bekal dan beberapa buku jatuh ke lantai.

"Ya ampun Akira-kun.. makanya hati-hati pegangnya. Jadi jatuh kan bekalmu. Ckckck..." kata Inoe yang kaget mendengar suara jatuhnya bekal Akira.

"Hahaha. gomen (maaf), tadi tanganku terpeleset," kataya sambil tersenyum hambar.

"Iya kau harus hati-hati makanya," tambah Mika sambil memutar-mutarkan tangannya.

Kelas pun kembali berisik setelah tahu sumber suara apa barusan. Sementara itu Akira pergi meninggalkan kelas untuk membeli makanan di kantin dan didampingi oleh Mika dan Inoe.

Yukari, Sora, dan Hime terbengong ditempat. "Hey apa tadi aku terlalu keras ya bicaranya?" tanya Sora yg masih belum berkedip dan belum bergerak.

"Perasaan tidak ah, kalau suaramu keras pasti satu kelas menatap kita, kan?" jawab Yukari dengan masih memasang tampang yang sama seperti Sora.

"Yasudahlah abaikan saja dan lanjutkan makan kita," kata Hime yang sudah menyantap makannya seperti tidak terjadi apapun.

"Ehem pertanyaan tadi itu benar ya?" Sora tertawa dan masih menuntut jawaban atas pertanyaan pertamanya tadi.

Yukari tidak menjawab dan tetap melanjutkan makannya yang sempat tertunda. Terlihat mukanya yang agak memerah mendengar pertanyaan Sora yang tergolong dalam kategori orang yang ingin tahunya tinggi itu.

Di tempat lain atau lebih tepatnya di taman belakang sekolah terlihat seorang siswa sedang duduk sambil memakan roti lemonnya yang baru saja dibelinya di kantin.

"Mendokusai na (merepotkan). Yah kurasa di sini lebih baik. Apa salahnya jika sesekali aku ingin merasa bebas?" gumam siswa berambut hitam kebiruan itu. Ya itu adalah Akira. Dia sengaja menghilang tanpa sepengetahuan dua sejoli Inoe dan Mika yang tadi mengantarnya ke kantin.

Sambil menatap langit dengan mata biru lautnya Akira bergumam "Tapi tidak buruk juga. Daripada aku harus masuk ke asrama yang super ketat itu."

Akira meneranwang ke dalam ingatannya sewaktu ia diberikan dua pilihan oleh ayahnya untuk masuk ke SMA Golden atau masuk ke asrama yg super ketat.

Sementara di tempat Yukari dan dua sahabatnya.

"Memangnya kelihatan ya?" tanya Yukari sambil mengaduk-aduk bekal yg dibawanya.

"Ya," jawab Hime singkat jelas dan padat. Himeka memang tipe orang yg akan berbicara seperlunya. Tapi walaupun begitu ia bukan tipe orang yang cuek pada sahabatnya sendiri.

"Kau kira berapa lama kita berteman hah? Ekspresimu tadi sewaktu melihatnya berbeda dengan ekspresimu yg biasa. Kau terlihat seperti menemukan sesuatu yang.... apa ya? Hmm susah dijelaskan," jelas Sora panjang lebar.

Yukari sedikit kaget dengan jawaban temannya itu "Eh? Hontou ni? (benarkah?) Rasanya tadi aku melihatnya seperti biasa."

"Itu menurutmu," ucap Sora dan Hime bersamaan tetapi Sora setengah kesal sedangkan Hime datar seperti biasa.

"Huft..." Yukari membuang nafas pasrah.

-Continued-

Hi aku nongol lagi nih >o

mohon dukungannya buat cerita ini yaa minnasan ^^

voment please (_ _)

I Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang