04

450 82 7
                                    

Warning
•Alur tidak semuanya mengikuti webtoon-nya,ada beberapa yang kemungkinan dipercepat atau dirubah
•Fiksi
•Kalau kalian suka bisa tekan tombol bintangnya ya atau komen juga gapapa !
Happy reading!

ꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺ

Runa POV

Ternyata pelajaran di sekolah ini sangat mudah, lebih mudah dari soal-soal yang diberikan kak Aka bahkan ini pelajaran setahun yang lalu.

Aku memalingkan wajahku seraya menatap ke arah luar jendela, yah aku juga tidak berharap banyak dari sekolah ini karena memang aku datang bukan untuk belajar, ada sesuatu yang harus ku selesaikan terlebih dahulu disini.

Pandangan ku kembali teralihkan saat mendengar suara bel tanda istirahat, teman-teman sekelas ku tentu sudah mulai bergerak bangun dari bangku mereka.

Anak-anak perempuan mengerubungi bangku Hyungseok dan mengajaknya untuk makan bersama mereka, sedangkan aku..

Bangku ku kini dipenuhi oleh teman sekelas laki-laki ku, ini melelahkan.

Runa POV end.

"Runa, mau makan siang bersama?" Tanya Hyungseok secara tiba-tiba di samping meja Runa, membuat gadis yang tengah lelah itu menoleh dan menatapnya bingung.

Runa melirik ke arah sekitar, anak laki-laki yang awalnya mengerubungi mejanya langsung mundur saat melihat Hyungseok mengajak Runa sedangkan para gadis sibuk berbisik-bisik dan menampilkan rasa ketidaksukaan mereka saat Hyungseok mengajak makan siang kepada Runa dibandingkan mereka.

Runa bangkit dari tempat duduknya lalu tersenyum "boleh boleh saja, tetapi sepertinya ada yang tidak suka jika aku makan siang bersama mu." Para gadis yang awalnya menatap tidak suka ke arah Runa langsung memalingkan wajah mereka sedangkan Hyungseok hanya mengedipkan matanya bingung.

'lucu banget para bocah itu.' batin Runa yang menahan diri untuk tidak tertawa. Ia sendiri tidak sadar bahwa dirinya jugalah seorang bocah yang bahkan lebih muda satu tahun.

Di perjalanan menuju kantin, Hyungseok selalu mengajak Runa untuk berbincang-bincang walaupun Runa menjawabnya dengan sekadarnya saja. Oh, jangan lupakan seorang gadis yang berdiri di sebelah Hyungseok, ia menatap Runa kesal karena dirinya seperti tidak dianggap keberadaannya.

Begitu tiba di kantin mereka berdua langsung menjadi bahan pembicaraan, banyak yang berkata jika mereka sangat cocok jika menjadi pasangan dan tentunya hal itu dibantah secara langsung oleh
Haneul walaupun hal itu tidak berdampak banyak.

Dan lagi-lagi Hyungseok mengajak seseorang untuk makan bersama, Runa yang melihatnya hanya mengangkat kedua bahunya untuk tidak peduli dan memilih untuk duduk di sebelah Hyungseok seraya mengabaikan tatapan tajam dari Haneul.

"Hoo, dia ya yang membuat Zin ambruk dalam sekali hantam? Tampangnya lumayan juga." Baru saja Runa makan satu sendok, bau-bau keributan sudah tercium.

Tidak bisakah hari yang tenang datang kepada kehidupan sekolahnya ini?? Apa memang tidak ada ketenangan sama sekali baginya?

"Oh? Kau murid pindahan juga bukan? Cantik juga, boleh minta nomornya?"

Runa menatapnya dengan tatapan datar, pria yang berdiri didepannya seraya menyodorkan ponselnya membuatnya kesal dan apa-apaan kacamatanya itu.

"Maaf, nomorku tidak untuk orang asing." Tolaknya seraya melanjutkan makan siangnya, mengabaikan pria itu yang kini wajahnya memerah karena penolakan Runa.

guess who i am. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang