06

351 64 2
                                    

Warning
•Alur tidak semuanya mengikuti webtoon-nya,ada beberapa yang kemungkinan dipercepat atau dirubah
•Fiksi
•Kalau kalian suka bisa tekan tombol bintangnya ya atau komen juga gapapa !
Happy reading!

ꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺ

"Runa, menurut mu siapa yang jadi nomor satu di festival noyeting?" Tanya Mijin secara tiba-tiba, membuat Runa yang sedang menggambar menghentikan kegiatannya.

Runa menatap Mijin dengan tatapan bingung "Noyeting?"

"Iya, semacam tradisi festival sekolah. Anak-anak cowok akan ikut noyeting. Lalu, yang bisa menawar cuma anak-anak cewek. Kalau kamu menang bisa kencan seharian loh!." Jelas Mijin secara panjang lebar.

Runa berpikir sebentar lalu menepuk kedua tangannya pelan seraya menganggukkan kepalanya pelan "semacam pelelangan manusia ya?"

Mijin dan Haneul yang mendengarnya hanya bisa terdiam, berbeda dengan Runa yang menganggukkan kepalanya paham. Keren juga pelelangan ini.

"Anu.. sepertinya kau salah mengerti.." ujar Mijin pelan, namun Runa tidak mendengarkannya dan malah berkata bahwa festival itu sangat keren, tidak pernah terpikirkan olehnya.

"Runa ingin ikut melelang?" Tanya Hyungseok yang tiba-tiba datang .

Runa berpikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya pelan, raut wajahnya terlihat sedih.

"Sepertinya tidak, kakak-kakak ku bisa heboh jika aku ikut."

"Sayang sekali, kakakmu terlihat sangat menyayangi mu ya."

"Iyaa, mereka sangat menyayangi ku." Ujar Runa ceria, Hyungseok yang melihatnya terdiam. Senyumannya itu terlihat seperti saat Runa berbincang-bincang dengan Hyungseok kecil, tidak terlihat seperti sebuah senyuman yang penuh akan paksaan dan kepalsuan.

Runa POV

Aku bingung.. sejak kapan aku menjadi sangat dekat dengan Hyungseok, bahkan setiap makan siang aku selalu makan bersamanya.

Apa ini karena Hyungseok kecil yang memintaku untuk berteman baik dengan Hyungseok karena Hyungseok sudah membantunya.

Membingungkan, sepertinya aku terlalu larut dalam semua sandiwara ini. Tapi entah mengapa aku tidak membencinya juga. Perasaan yang baru pertamakali ku rasakan saat memiliki banyak teman yang hampir seumuran dengan ku.

Menjalani kehidupan normal seperti remaja pada umumnya, apa aku boleh merasakan ini semua? Aku takut jika perkataan Han benar.

Aku terlalu lama hidup di dunia yang gelap berbeda seperti mereka.

Runa POV end.


"Runa, apa tidak apa-apa jika aku mengajak orang lain untuk makan bersama?" Tanya Hyungseok membuat lamunan Runa buyar, Runa menatap Hyungseok bingung lalu menatap Jiho yang berbicara dengan seseorang untuk mengajaknya makan siang bersama.

Runa mengangguk pelan membuat Hyungseok tersenyum dan berkata terimakasih.

Begitu mereka duduk bersama, banyak mata yang memandangnya namun mereka bertiga kecuali orang baru yang di ajak Hyungseok mengabaikannya.

Runa sedang fokus dengan makanannya sampai-sampai ada seseorang yang melempar gelas ke depan meja yang mereka duduki.

"Oi Deok, ambilkan minum." Ujar pria berkacamata yang pernah meminta nomor Runa. Runa yang melihatnya langsung menatapnya kesal, karena pasalnya yang duduk di sebelah Deok adalah dirinya, terutama fakta bahwa pria berkacamata itu menyuruh-nyuruh Deok seakan-akan Deok adalah bawahannya.

guess who i am. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang