08 part 2

298 66 2
                                    

Warning
•Alur tidak semuanya mengikuti webtoon-nya,ada beberapa yang kemungkinan dipercepat atau dirubah
•Fiksi
•Out of character
•Karena sudah memasuki part paprika,ada kemungkinan chapternya di potong biar ga terlalu panjang
•Kalau kalian suka bisa tekan tombol bintangnya ya atau komen juga gapapa !
Happy reading!

ꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺ

Runa kembali mengunjungi Hyungseok yang sedang berkerja di hari berikutnya, membuat Hyungseok menatapnya bingung ketika secara tiba-tiba Runa ikut membantunya merapikan rak.

"Kau selalu saja terlibat perkelahian, itu mengkhawatirkan kau tau." Ujar Runa seraya fokus dengan pekerjaannya.

"Ma-maaf!!" Ujar Hyungseok seraya menundukkan kepalanya, Runa segera menoleh dan menggelengkan kepalanya pelan.

Ia menghela napas "ini bukan salah mu, aku hanya khawatir. Kalau kau di bully kau bisa mengatakannya padaku, aku akan membantumu. Lagipula aku juga kuat." Ujar Runa seraya cengengesan, Hyungseok yang mendengarnya hanya terdiam.

Sejujurnya ia tidak tau mengapa Runa sangat terlihat peduli padanya, padahal pertemuan pertama mereka tidak sebegitu berkesannya, namun tetap saja. Gadis pindahan itu selalu membantunya dan bersikap baik padanya, berbeda dengan orang-orang yang selama ini memandanginya seperti ia bukanlah manusia.

Gadis pindahan itu menatapnya seperti ia adalah manusia pada umumnya bahkan tatapannya lebih hangat, mata ungunya yang terlihat khawatir saat dirinya terlibat perkelahian. Bahkan saat pertamakali bertemu, mata ungunya itu terlihat sangat berkilau seperti menemukan sesuatu yang berharga.

Runa sendiri juga tidak mengerti mengapa ia berbuat sejauh itu, awalnya ia memang tertarik saat melihat Hyungseok pertamakali terutama saat itu ia sedang berolahraga, terlihat lucu.

Dan saat ia melihat Hyungseok kecil itu menggendong Hyungseok teman sekelasnya, membuatnya meragukan kebaikan Hyungseok teman sekelasnya. Bahkan sebelumnya ia berniat untuk menggali informasi tentang Hyungseok teman sekelasnya ke Hyungseok kecil itu.

Namun lama-lama ia melupakan niatnya terutama saat melihat Hyungseok kecil yang selalu kesulitan, walaupun ia tumbuh di lingkungan yang tidak begitu bagus ia tetap tidak bisa menghilangkan rasa ibanya. Dan entah mengapa seperti ada yang menariknya untuk dekat dengan Hyungseok.

Runa terkejut saat jam tangannya bergetar, ia segera pamit ke Hyungseok untuk pergi keluar karena merasa sakit perut.

Di tempat yang sepi, Runa menatap jam tangannya.  Ia mendecih pelan saat mengetahui pesan yang disampaikan oleh jam tangannya itu, ia tau kalau ia memang melupakan misinya namun ia sudah bertemu dengan orang tersebut. Apa tidak bisa kalau dirinya pergi bermain sebentar.

Runa memukul sebuah pohon yang berada di dekatnya dengan keras, Ia tidak menyalahkan kakak-kakaknya ia hanya ingin menyalahkan dirinya sendiri yang sudah bersikap kekanak-kanakan itu.

Runa menghela napasnya berat, ia merapikan rambutnya seraya pergi untuk kembali ke toserba milik Hyungseok. Han yang menatapnya sedari jauh hanya bisa terdiam, ia menjatuhkan rokok yang sedari tadi ia hisap dan menginjaknya.

"Sepertinya nanti aku harus mandi parfum." Gumam Han seraya berjalan kearah yang berlawanan dengan Runa.

Di satu sisi, Runa yang telah tiba di toserba dimana Hyungseok kecil sedang berkerja tengah dilanda kebingungan. Hyungseok kecil itu tidak terlihat batang hidungnya sama sekali, membuatnya khawatir terutama saat ia mengingat jika baru-baru ini Hyungseok kecil juga baru saja ikut terseret dalam perkelahian.

guess who i am. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang