12 (3)

203 44 5
                                    

Alur tidak semuanya mengikuti webtoon-nya,ada beberapa yang kemungkinan dipercepat atau dirubah
•Fiksi
•Kalau kalian suka bisa tekan tombol bintangnya ya atau komen juga gapapa !
Happy reading!
Dan makasi udah mau bacaa!

ꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺ

Runa menguap pelan, ia kembali membuka matanya saat mendengar suara berisik dari sekitarnya.

Mata amethyst Runa menatap tajam sosok perempuan yang mengatakan bahwa ia adalah kakak kembar Soo Jung. Crystal. Perempuan yang semalam mengenalkan dirinya padanya ternyata adalah kakak kembar teman sekelasnya sendiri.

Kakak kembar Soo Jung pasti tidak mengetahui jika Elena Argakara adalah Park Runa yang saat ini sedang mengamati gerak-geriknya.

Aku merasakan ada sesuatu yang janggal.. seperti ada sesuatu diantara mereka.’ Batin Runa seraya menghela napasnya berat. Mengapa dirinya merasakan ada banyak hal yang janggal disekitarnya, merepotkan saja.

"Ah Jin Hobin kembali ditolak, setelah ditolak oleh Runa dia kembali ditolak hahaha."

"Omong-omong soal Runa, dia jadi terlihat biasa saja."

"Hehe, posisinya tergantikan."

Runa yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas, saat ia menatap ke arah depan. Matanya bertemu dengan mata kakak kembar Soo Jung membuat dirinya menatapnya datar kemudian mengalihkan perhatiannya kepada hal lain.

Apa dia tidak menyukai ku?

They were right, she is beautiful.'

Beberapa bulan setelah kedatangan kakak kembar Soo Jung. Kehidupan sehari-hari Runa kembali berjalan seperti biasa nya, walaupun sejak hari itu Runa menjadi mengawasi Soo Jung dan kakak kembarnya karena merasakan ada sesuatu yang janggal.

"Biaya hidupku kurang.. Sulit sekali memelihara 5 ekor anjing."

"Apa kau butuh uang? aku bisa memberikannya untuk mu." Ujar Runa yang tiba-tiba menarik kursi kosong yang ada di depan Hyungseok dan mendudukinya.

"Wow, Runa sang sugar mommy." Sela Zin yang sedari tadi sedang tidur-tiduran di bangkunya.

"Tidak usah! Jangan memberikan uangmu kepadaku hanya karena kau bingung bagaimana cara untuk menghabiskan uang mu!" Tolak Hyungseok membuat Runa mendecih pelan.

Akhir-akhir ini kakaknya sering kali memberikan uang dengan nominal yang sangat besar, kakaknya bilang kalau uang di tabungannya sudah terlalu banyak jadinya dia memberikan semua uangnya pada Runa.

"Bagaimana kalau kau menjualnya ke rumah yang boleh sering di datangi?" Hyungseok langsung terdiam lalu menganggukkan kepalanya setuju.

"Yahh, sayang sekali. Run pasti tidak suka jika melihat aku membawa hewan peliharaan lain." gumam Runa membuat Hyungseok pundung, terutama saat mendengar kalau Zin juga tidak bisa karena ia tidak diperbolehkan untuk memelihara anjing.

Di samping itu, Runa menatap Jay dengan tatapan datar.

Saat ingin pulang, Jay yang sedang menggendong beberapa anak anjing tiba-tiba menarik ujung seragam Runa.

Ia tampak terlihat sangat ketakutan hingga membuatnya berkeringat dingin. Padahal ia kira, Jay adalah seseorang yang menyukai anjing tapi ternyata Jay adalah orang yang takut dengan anjing.

Ini sedikit mengkhawatirkan Runa. Jadinya, Runa memutuskan untuk ikut bersama Jay dan membantunya untuk mengurus para anak anjing itu.

Walaupun saat sampai rumah, Run langsung menatapnya dengan tatapan bermusuhan dan enggan untuk dekat-dekat dengan Runa. Bahkan Run lebih memilih untuk bermain dengan Han, daripada dirinya sendiri.

"Kiii, Run tidak ingin bermain dengan ku.." Rengek Runa saat membuka pintu ruang kerja Ki.

Ki yang awalnya sedang berbicara dengan para bawahannya, langsung menghentikan pekerjaannya dan menyuruh para bawahannya pergi dengan isyarat matanya.

Para bawahannya langsung bergegas pergi, membuat ruang kerja Ki menjadi sepi dan hanya tersisa Runa dan Ki.

"Apa yang ada lakukan seharian ini?" Tanya Ki seraya merapikan tumpukan dokumen yang terlihat berantakan.

Runa sendiri hanya memasang tampang sedih dan berjalan ke arah sofa yang berada di ujung ruang kerja Ki, ia merebahkan tubuhnya disana seraya memeluk bantal yang ada.

"Aku mengurus anak anjing.. Tapi kan aku hanya mengurus mereka sebentar!! kenap Run malah tidak ingin bermain dengan ku lagi."

"Bukankah nona tau, kalau Run itu sangat posesif pada anda seperti kakak-kakak anda? Dia pasti mencium aroma anjing itu di tubuh nona."

Runa mengerucutkan bibirnya, ia membenamkan wajahnya ke dalam bantal yang sedari tadi ia peluk lalu berteriak kesal. Ki yang melihatnya hanya bisa menghela napasnya pelan seraya melepaskan kacamata yang sedang ia pakai.

"Bagaimana kalau kita membuat camilan kecil untuk Run? Bisa saja Run mau memaafkan anda." Saran Ki, Runa yang mendengarnya langsung membuang bantal yang ia peluk ke sembarang arah.

Ia menatap Ki dengan tatapan senang seraya tersenyum "ide bagus! ayo kita lakukan!!" seru Runa seraya menarik tangan Ki.

Ki hanya bisa terdiam, terutama saat bantal yang Runa buang mengenai tumpukan dokumen yang sudah ia susun dengan rapi.

Ki hanya bisa terdiam, terutama saat bantal yang Runa buang mengenai tumpukan dokumen yang sudah ia susun dengan rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
guess who i am. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang