11

237 58 8
                                    

•Alur tidak semuanya mengikuti webtoon-nya,ada beberapa yang kemungkinan dipercepat atau dirubah
•Fiksi
•Kalau kalian suka bisa tekan tombol bintangnya ya atau komen juga gapapa !
Happy reading!
Dan makasi udah mau bacaa!

btw gess, aku nt gara-gara dia belum siap dan masih ngegamonin masa lalunya, yaudahlah aku lanjut ngebucinin cwo gepeng aja.

ꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤꕤ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָ𓏲ָꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺꮺ

"Oh? Hyungseok! Runaa!" Runa melambaikan tangannya pelan saat ada yang menyebut namanya sedangkan Hyungseok hanya menatap dengan tatapan bingung entah apa yang  ada dipikirannya itu.

Sedangkan Han hanya menatap kesal ke arah Hyungseok, karena barusan ia disuruh oleh Runa untuk membantu membawakan koper Hyungseok juga.

kalau bukan karena perintah Runa, aku pasti sudah membuang koper ini.

kenapa penampilan mereka terlihat sangat keren?!

Runa terlihat sangat menggemaskan!

mereka terlihat serasi juga.’

(ootd yang Runa pakai)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ootd yang Runa pakai)

"Kau akan baik-baik saja kan, Runa?" Tanya Han tiba-tiba saat Hyungseok sudah pergi berkumpul ke arah teman-temannya.

Runa yang mendengarnya reflek menghentikan langkah kakinya, ia terdiam sejenak lalu menoleh ke arah Han yang menatapnya dengan tatapan sedikit khawatir.

"Tenang saja, ini hanyalah kamp pelatihan atau apalah itu."

"Bagaimana kalau nanti kau kambuh lagi dan aku tidak ada di samping mu?"

Lagi-lagi Runa terdiam, ia jadi teringat jika semenjak ia kambuh Han menjadi sangat posesif kepada dirinya, seperti kakak-kakaknya. Walaupun tampaknya pria itu tidak menyadari perbuatannya.

"Aku sudah membawa obatku, aku juga sudah memakainya. Kau tenang saja." Ujar Runa seraya mengusap rambut Han yang tiba-tiba memeluknya.

"Kembalilah secepatnya, jika kau lama dan aku kehilangan kesabaran ku. Aku tidak akan bertanggungjawab tentang apa yang akan terjadi nantinya." Bisik Han pelan tepat di telinga Runa sebelum akhirnya ia melepaskan pelukannya.

"Baiklah." Jawab Runa singkat lalu berlari ke arah teman-temannya yang menunggunya sedari tadi.

Han yang melihat Runa tersenyum bersama teman-temannya itu hanya terdiam, ia memalingkan tubuhnya dan berjalan ke arah mobilnya yang terparkir dengan rapi sejak tadi.

Begitu sampai di mobilnya ia langsung merogoh sakunya dan mengambil rokok serta pematik apinya. Menghisap rokoknya dengan perlahan seraya kembali menatap Runa.

guess who i am. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang