Bagaimana jika jiwa seseorang dapat masuk ke dalam sebuah novel? Terlebih menjadi seorang istri si pemeran antagonis?
Jika di pikir secara logika hal itu sama sekali tidak mungkin terjadi, sangat tidak masuk akal jika jiwa seseorang berpindah ke dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu setelah Becky keluar dari rumah sakit, keadaannya sudah sehat karena selama ini Freen merawatnya dengan baik. Becky juga terkadang masih memikirkan kenapa dirinya bisa berada disini.
Seperti saat ini ia tengah duduk dipinggir kasur kamarnya, Becky sedang berpikir karena sifat Freen sangat mirip dengan cerita yang dirinya baca.
Meski Becky juga tau dicerita tersebut Freen dan Vanka saling mencintai, tetapi yang Becky tau Freen lebih memilih mempertahankan hubungannya dengan Becky dan berusaha melupakan perasaannya untuk Vanka.
Yang membuat Becky bingung adalah cerita dari Irin, kemarin Irin sempat bercerita bahwa ia melihat Freen dan Vanka pergi bersama dan mereka berdua terlihat sangat mesra.
"Bukannya dicerita yang aku baca Freen tidak pernah bertemu dengan Vanka ya." Batin Becky sambil mengingat-ingat.
Saat sedang sibuk melamun Becky sampai tidak sadar jika Freen sudah masuk kedalam kamar, ia tersadar ketika mendengar Freen menutup pintu kamar dengan sedikit kasar.
"Kamu sudah pulang?" Tanya Becky yang langsung berdiri dan berusaha membantu Freen.
"Hmm." Dehem Freen yang bahkan menolak bantuan Becky dan melepaskan jas yang ia gunakan sendiri.
"Kamu mau aku siapin apa?" Becky bertanya lagi sambil menatap wajah Freen.
"Bisa diam gak!" Sentak Freen dengan cepat.
Saat Becky hendak menyentuh lengan Freen tiba-tiba saja Freen mendorong dirinya hingga terjatuh begitu saja, tanpa mengatakan sepatah kata pun Freen langsung pergi begitu saja menuju kamar mandi.
Becky yang terduduk dilantai akibat dorongan dari Freen hanya bisa terdiam, ia sangat shock dengan apa yang terjadi barusan. Becky bahkan seperti tidak mengenal Freen atau memang dirinya tidak pernah mengenal Freen sejak awal.
Dengan perlahan Becky mencoba berdiri dan kembali duduk dipinggir kasur sambil menunggu Freen selesai mandi, hampir sepuluh menit ia menunggu akhirnya terlihat Freen yang keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih fresh.
Freen bahkan seakan tidak melihat Becky dan sibuk dengan kegiatannya sendiri, ia mengambil ponsel dan juga kunci mobilnya sebelum akhirnya hendak melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
"Freen tunggu." Ucap Becky dengan cepat sambil berdiri dari duduknya.
"Apa?" Tanya Freen tanpa membalikkan badannya.
"Kamu kenapa?" Becky yang sudah berada disamping Freen mulai bertanya dengan lembut.
"Kamu juga mau pergi kemana?" Tanya Becky lagi karena ia sempat melihat Freen mengambil kunci mobilnya.
"Bukan urusan kamu!" Bentak Freen.
"Aku istri kamu dan sekarang sudah malam Freen."
"Terserahku mau pergi kemana." Balas Freen dengan dingin dan hendak membuka pintu kamar.
