chapter 27

3.8K 381 27
                                    

Jangan lupa cek cerita terbaru author ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa cek cerita
terbaru author ya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mengandung sedikit
adegan 🔞

•═════✧♡✧═════•

Beberapa menit kemudian tiba-tiba Vanka merasakan tubuhnya menjadi panas dan udara disekitarnya berubah.

Sedangkan Freen hanya diam sambil menatap Vanka dengan datar, ia mengamati perubahan sikap dari wanita tersebut.

"Kenapa disini panas sekali?"
Keluh Vanka.

Freen mengabaikan ucapan Vanka dan melangkahkan kakinya ke ujung ruangan, ia mengeluarkan ponselnya dan menaruh ponsel tersebut menghadap ke arah Vanka.

Setelah menaruh ponsel tadi, Freen kembali mendekati tempat Vanka dan langsung merangkul bahu Becky begitu saja sehingga membuat Becky tersentak kaget.

"Kamu memberikannya apa?"
Tanya Becky sambil melirik Freen.

"Kamu akan segera tau sayang, lebih baik kita sedikit mundur."
Balas Freen sambil melangkahkan kakinya mundur.

Becky hanya mengikuti ucapan Freen karena Freen masih merangkul bahunya, sadaritadi mata Becky tidak lepas melihat ke arah jeruji besi tersebut.

"Shh panas sekali."

Becky membulatkan matanya ketika melihat Vanka hendak melepas bajunya, saat Becky mau menghampiri Vanka tiba-tiba Freen mengeratkan rangkulannya.

"Kau mau kemana?"

"Dia mau melepas bajunya dihadapan kamu ihh."

"Biarkan saja dia melakukannya."
Balas Freen dengan santai.

Becky terlihat tidak terima tetapi ia cuma bisa menuruti perintah Freen dan diam disamping wanita itu, hingga Vanka telah berhasil melepaskan semua pakaiannya.

"Freen sentuh aku shh."
Goda Vanka sambil menatap Freen dengan sayu.

Freen hanya menatap Vanka dengan wajah datarnya, meski ia sedikit merasakan panas. Freen menghembuskan nafasnya dengan pelan, ia harus bisa mengontrol dirinya kali ini.

"Apa yang kamu masukan kedalam minuman tadi?"
Becky langsung bertanya sambil menatap Freen.

"Obat perangsang."
Balas Freen dengan santai.

Becky kaget mendengar ucapan Freen, ia tidak menyangka Freen akan bertindak sejauh itu, tapi itu lebih baik daripada Freen membunuh Vanka. Becky dapat melihat jika Freen sepertinya ikut terpancing, ia langsung mengelus lengan Freen dengan lembut.

"Ahh.....ahhh....."

Terdengar desahan Vanka, wanita itu bermain sendiri dengan mengangkang dan mengelus-elus klitorisnya. Becky sadaritadi terus mencuri pandang kepada Freen, ia harus waspada takut Freen tidak bisa mengendalikan dirinya.

Drama Queen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang