Chapter 20

3.8K 384 24
                                    

Langit sudah semakin gelap, matahari mulai terbenam namun masih belum ada tanda-tanda batang hidung Becky di mansion nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit sudah semakin gelap, matahari mulai terbenam namun masih belum ada tanda-tanda batang hidung Becky di mansion nya. Sejak Billy mengabarinya tadi, Freen memutuskan untuk segera mencari keberadaan Becky, namun hasilnya nihil, dan justru kini pikiran negatif hinggap di otaknya.

Freen menjadi sangat gelisah, dan tak merasa bersalah sama sekali atas kejadian tadi saat dirinya bersama Vanka.

FlashBack on

"Apaa?!"
Freen sangat terkejut dengan apa yang Billy ucapkan di telepon.

"..."

"Aku tidak peduli dengan alibi mu Bil! Sekarang juga kau harus menemukannya!!"
Freen mengepalkan sebelah tangannya kuat, ia menganggap jika Billy tidak becus menjaga istrinya.

Sedangkan Vanka disebelahnya terlihat sangat tidak suka, ketika Freen tengah mencemaskan Becky. Feeling nya sangat kuat jika Freen sudah sangat mencintai sepupunya itu, dan sudah pasti Vanka akan segera di hempaskan dari kehidupan Freen.

Freen memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak, ia sangat amat murka dengan kabar barusan. Hingga ia melupakan keberadaan Vanka, yang kini tengah memperhatikanya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Van, aku ma-"
Belum sempat Freen menyelesaikan ucapannya, Vanka sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Kau mau pergi kan?"
Tanya Vanka, membuat Freen menjadi bingung.

"Maaf, tapi aku harus segera mencari Becky."
Jawab Freen dengan perasaan tak enaknya.

"Ta- Tapi, Freen!"
Vanka berusaha menghalangi Freen, tapi usahanya gagal karena Freen langsung pergi begitu saja tanpa menghiraukan ucapan Vanka.

FlashBack Off.

•═════✧♡✧═════•

"Sudah hampir gelap kau masih mau mencarinya?"
Tanya seorang pria paruh baya, sambil melirik Billy yang kini tengah fokus mengemudi.

"Saya harus segera menemukannya, jika tidak tuan saya akan sangat marah nanti."
Jawab Billy yang kini mulai gelisah.

"Maaf jika lancang, memangnya siapa yang sedang kau cari? Saya ingin sekali membantu, tapi tidak mengenali wajahnya."
Ujar Darrel, merasa tak enak karena sudah merepoti Billy, dan akan berusaha membantunya.

"Dia adalah istri dari tuan saya, tadi sebelum menghilang mereka sempat bertengkar. Namun ketika saya ingin pergi ke minimarket, dia sangat ingin ikut jadi saya tidak keberatan."
Jelas Billy, dengan perasaan bersalah nya.

"Tetapi ketika saya ingin masuk ke dalam minimarket, dia memilih untuk menunggu di luar saja, dan tanpa rasa curiga saya masuk ke dalam. Namun saat saya sudah keluar, dia menghilang."
Tambah Billy, ia semakin gelisah ketika Freen menghubunginya berulang kali.

Drama Queen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang