Chapter 04

4.6K 446 12
                                    

Di sebuah ruangan yang sepi terlihat Becky tengah sibuk melamun sambil melihat langit-langit ruang rawatnya, ia bosan ditinggal sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sebuah ruangan yang sepi terlihat Becky tengah sibuk melamun sambil melihat langit-langit ruang rawatnya, ia bosan ditinggal sendirian. Becky juga masih belum terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang ini, ia perlu waktu untuk beradaptasi.

Becky langsung menoleh ke arah pintu ketika mendengar pintu itu terbuka, ia melihat Freen dan Nam masuk bersama tetapi ia tidak menemukan Vanka.

Becky juga mengerutkan keningnya bingung ketika Freen sudah berada didekatnya sedangkan Nam lebih memilih duduk di sofa yang berada tidak jauh dari brankarnya.

"Kenapa dengan pipi kamu?"
Tanya Becky dengan khawatir.

Freen hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Becky, sedangkan Nam melirik mereka berdua dan menjelaskannya namun dengan sedikit kebohongan karena ia tidak ingin Becky tau alasan sebenarnya.

"Pasti sakit ya."
Becky mengelus pelan pipi Freen yang terlihat memerah tersebut.

Freen mengangguk dengan pelan, sebenarnya ia merasa perih tetapi ucapan Nam di toilet tadi lebih membuatnya merasa tertampar.

Nam yang melihat interaksi Becky dan Freen hanya bisa tersenyum kecil, ia sangat mendukung hubungan mereka meski sebenarnya ia tau bahwa Freen masih belum bisa menerima Becky sepenuhnya.

"Astaga Becky!"
Pekik seorang wanita yang masuk kedalam ruangan dengan tatapan khawatirnya.

"Kecilkan suaramu Irin."
Nam memperingati wanita yang baru masuk tersebut.

Wanita yang bernama Irin tersebut langsung mendekati brankar Becky, ia mengecek semua bagian tubuh Becky karena takut ada yang terluka. Sedangkan Becky hanya menatap wanita tersebut dengan bingung, ia merasa familiar dengan nama wanita itu tetapi tidak terlalu ingat.

"Kau tidak bisa menjaganya kan!"
Omel Irin kepada Freen.

"Hmm."
Freen hanya berdehem karena malas meladeni wanita itu.

"Kalian berdua keluarlah, aku perlu berbicara empat mata dengan Becky."
Ucap Irin dengan serius.

"Memangnya kau siapa?"
Freen menolak perintah Irin.

"Sudahlah biarkan mereka berbicara."
Putus Nam yang sudah berada disamping Freen dan menarik Freen untuk keluar dari ruangan tersebut.

Setelah melihat kedua orang tersebut keluar dari ruangan, Irin langsung menatap Becky dengan serius dan bertanya karena ia sangat tidak percaya dengan berita yang ia dengar.

"Kau tidak mungkin meminum racun kan Becky?"

"Hah!?"
Becky terlihat cengok.

"Aku dengar kau masuk rumah sakit, karena mencoba bunuh diri dengan meminum racun."

Becky terdiam mendengar ucapan dari wanita yang bernama Irin tersebut, ia berusaha mencerna apa maksudnya.

"Becky jangan diam saja! Aku yakin kamu bukan orang yang seperti itu, terlebih alasanmu meminum racun tersebut karena lelah hidup bersama Freen."
Lanjut Irin yang sempat mendengarnya dari sang tunangan.

Drama Queen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang