Chapter 25

3.9K 404 20
                                    

Disinilah Freen berada, ia duduk disamping brankar Becky sedangkan Nam sudah pamit beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Freen berada, ia duduk disamping brankar Becky sedangkan Nam sudah pamit beberapa menit yang lalu.

Freen tidak jadi menemui Vanka karena Becky melarangnya, wanita itu ingin Freen terus berada disampingnya dan Freen mengikuti kemauan Becky.

~Flashback~

"Kalau aku larang, kamu akan pergi?"
Cetus Becky sambil menatap Freen dengan dalam.

Freen diam menatap Becky, sebelum akhirnya ia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Aeron bahwa dirinya tidak bisa datang sekarang.

Setelah mengirim pesan, Freen menyimpan kembali ponselnya dan tersenyum kecil menatap Becky.

"Aku tidak jadi pergi."
Ucap Freen dengan tenang.

"Beneran?"
Becky terlihat tidak percaya.

Freen menganggukkan kepalanya dan menggenggam tangan Becky sambil tersenyum manis.

"Aku akan disini saja untuk menemani kamu."

~Flashback off~

Saat mereka sedang asik berduaan tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu sehingga membuat Freen langsung berdiri dan berjalan untuk membuka pintunya.

Freen hanya menatap datar kepada dua orang yang berdiri dihadapannya, sedangkan Irin langsung masuk begitu saja dan menabrak bahu Freen.

Noey yang melihat tingkah tunangannya langsung meminta maaf kepada Freen. "Maafkan Irin, dia daritadi khawatir dengan keadaan Becky." Jelas Noey.

"Saya tau." Jawab Freen dengan seadanya dan hendak masuk kembali. "Ayo masuk." Ajak Freen karena Noey daritadi hanya diam didepan pintu.

Noey mengangguk dan masuk dengan sopan, ia melihat tunangannya sedang berbicara dengan Becky. Noey memutuskan untuk mendekati Irin dan berdiri disampingnya.

Freen yang baru selesai menutup pintu langsung mendekati brankar Becky, ia berdiri disamping Becky dan mengabaikan Irin yang berada dihadapannya, terlihat jelas ketidaksukaan dari tatapannya.

"Ngapain sih dia berada disini."
Irin berkata sambil melirik Freen yang terlihat tenang.

"Dia siapa?"
Becky masih belum paham.

"Siapa lagi kalau bukan orang yang tidak punya perasaan."
Sindir Irin tanpa merasa takut.

"Sudah-sudah, tujuan kita kesini kan untuk menjenguk Becky bukan membuat keributan."
Lerai Noey, karena ia tau tunangannya tersebut tidak menyukai Freen.

"Kamu kenapa begitu tidak menyukai Freen?"
Tanya Becky yang sadar jika Irin menatap Freen dengan tajam.

"Kamu nanya? Becky kamu itu terlalu baik! dia sudah sering menyakitimu dan bermain dibelakangmu!"

Drama Queen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang